Fakta Mengejutkan: 673 Penumpang Selamat dari Insiden KM Barcelona V Terbakar di Perairan Talise
Kecelakaan KM Barcelona V terbakar di perairan Talise menyisakan kisah heroik penyelamatan 673 penumpang. Bagaimana Basarnas dan warga lokal bersinergi dalam operasi ini?
Sebanyak 673 penumpang berhasil diselamatkan dari insiden terbakarnya KM Barcelona V yang terjadi di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara, pada Minggu (20/7) lalu. Tragedi ini menyisakan duka dengan tiga korban meninggal dunia dan dua penumpang lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Kepala Basarnas Manado, George LM Randang, dalam konferensi pers di Pelabuhan Manado pada Senin (28/7), mengonfirmasi data tersebut. Dua orang yang masih dalam pencarian intensif adalah Leivi Aiba dan Hamen Langinang, yang keberadaannya belum diketahui setelah insiden.
Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan telah dilaksanakan selama tujuh hari pascakejadian, melibatkan berbagai pihak. Meskipun operasi SAR resmi telah ditutup, pemantauan terhadap area perairan Talise akan terus dilanjutkan untuk mengantisipasi penemuan korban hilang.
Kronologi Insiden dan Penyelamatan Awal KM Barcelona V Terbakar
KM Barcelona V, yang sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Kepulauan Talaud menuju Kota Manado, tiba-tiba terbakar di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara. Insiden ini mengejutkan banyak pihak, namun respons cepat dari masyarakat sekitar menjadi kunci penyelamatan ratusan jiwa.
Kepala Basarnas Manado, George LM Randang, memberikan apresiasi tinggi kepada kelompok nelayan dan pegiat wisata air yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Mereka adalah pihak pertama yang melakukan evakuasi awal terhadap para penumpang yang terjebak dalam kobaran api.
Melihat fenomena terbakarnya KM Barcelona V, banyak warga nelayan yang saat itu berada di rumah langsung terpanggil untuk merespons dan memberikan pertolongan. Keterpanggilan jiwa dan hati nurani yang tulus mendorong masyarakat di Pulau Gangga dan Pulau Bangka untuk segera membantu proses evakuasi.
Operasi SAR Gabungan dan Data Korban
Setelah menerima laporan mengenai kecelakaan kebakaran KM Barcelona V dari KSOP Manado dan Bakamla, Basarnas Manado segera merespons dengan mengerahkan tim SAR gabungan. Respons cepat ini menunjukkan kesigapan aparat dalam menangani situasi darurat di laut.
Operasi pencarian dan penyelamatan yang berlangsung selama tujuh hari difokuskan untuk menemukan korban yang belum ditemukan serta memastikan tidak ada lagi penumpang yang tertinggal. Upaya ini melibatkan koordinasi erat antara Basarnas, TNI, Polri, dan unsur masyarakat.
Dari total penumpang yang berhasil diselamatkan, tercatat 673 orang selamat, sementara tiga korban meninggal dunia telah teridentifikasi. Fokus utama saat ini adalah pencarian dua individu yang masih hilang, yakni Leivi Aiba dan Hamen Langinang, yang terus dilakukan melalui pemantauan intensif.
Peran Krusial Komunitas Lokal dalam Penyelamatan
Keberhasilan penyelamatan sebagian besar penumpang KM Barcelona V tidak lepas dari peran krusial komunitas lokal. Nelayan dan pegiat wisata air yang beraktivitas di sekitar perairan Talise menunjukkan solidaritas dan keberanian luar biasa dalam menghadapi situasi darurat.
Mereka menggunakan perahu-perahu kecil untuk mendekati kapal yang terbakar dan mengevakuasi penumpang ke tempat aman. Tindakan heroik ini membuktikan bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana.
Basarnas Manado secara khusus menyoroti respons cepat dan tanpa pamrih dari masyarakat Pulau Gangga dan Pulau Bangka. Keterlibatan mereka sejak awal insiden menjadi faktor penentu dalam meminimalisir jumlah korban jiwa dan mempercepat proses evakuasi sebelum bantuan resmi tiba.