Fakta Mengejutkan: Kelaparan Gaza Bukan Lagi Konflik Geopolitik, JDF Sebut Kejahatan Kemanusiaan Terparah Abad Ini
Presiden JDF menegaskan kelaparan Gaza akibat blokade Israel adalah kejahatan kemanusiaan murni, bukan lagi konflik geopolitik. Simak mengapa dunia harus bertindak sekarang!
Presiden Justice and Democracy Forum (JDF) Asia Pasifik, Jazuli Juwaini, baru-baru ini menyatakan keprihatinan mendalam. Ia menegaskan bahwa kelaparan massal yang melanda Jalur Gaza akibat blokade Israel bukan lagi isu geopolitik semata. Kondisi ini telah melampaui batas nalar kemanusiaan.
Menurut Jazuli, tindakan Israel yang memblokade Gaza hingga menyebabkan ratusan orang meninggal dunia adalah kejahatan kemanusiaan murni. Situasi ini dinilainya sebagai salah satu kebiadaban paling telanjang yang disaksikan di abad ini. Israel dituding membiarkan, bahkan membunuh, mereka yang hanya ingin bertahan hidup.
Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Sabtu (26/7), menyoroti lumpuhnya suara nurani dunia. Sebelumnya, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga menyebut kelaparan di Gaza sebagai "dibuat dan disengaja". Data terbaru dari otoritas kesehatan Gaza mencatat 122 kematian terkait kelaparan sejak Oktober 2023.
Melampaui Batas Kemanusiaan: Kelaparan Gaza sebagai Kejahatan Murni
Jazuli Juwaini, seorang legislator, menegaskan bahwa tindakan Israel di Gaza telah melanggar hukum internasional. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Situasi ini menunjukkan bahwa krisis kelaparan Gaza bukan sekadar konflik wilayah biasa.
"Ini adalah kebiadaban murni," ujar Jazuli. Ia menyoroti bagaimana Israel membiarkan penduduk Gaza kelaparan, bahkan hingga meninggal dunia. Kondisi ini merupakan bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan yang sangat nyata.
Keprihatinan mendalam juga disampaikan Jazuli atas diamnya komunitas internasional. Ia menilai dunia telah kehilangan arah moral dan keberanian untuk membela kebenaran. Banyak pemimpin dunia seolah sibuk dengan kepentingan politik mereka, mengabaikan krisis kemanusiaan yang terjadi.
Seruan Global untuk Bertindak: Mengakhiri Krisis Kelaparan Gaza
Menanggapi situasi yang memburuk, Jazuli menyerukan pembentukan koalisi internasional. Koalisi ini diharapkan dapat menuntut pertanggungjawaban Israel atas tindakannya. Sanksi tegas perlu dijatuhkan terhadap Israel dan komando militernya.
"Dunia tidak boleh gagal sebagai manusia," tegasnya. Ia menekankan pentingnya bertindak sekarang demi generasi mendatang. JDF sendiri menyatakan akan terus berdiri tegak bersama rakyat Palestina. Organisasi ini berkomitmen menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan dan penindasan.
Sebelumnya, UNRWA juga telah mengonfirmasi bahwa kelaparan massal di Jalur Gaza adalah kondisi yang "dibuat dan disengaja." Mereka menyebut mekanisme distribusi bantuan yang didukung Israel dan AS sebagai alat untuk tujuan militer dan politik. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan total 122 kematian terkait kelaparan sejak Oktober 2023.