Fakta Terungkap: Polisi Badung Bantah Insiden Penembakan Bali Terkait Kartel Narkoba, Apa Motifnya?
Kepala Polisi Badung membantah Insiden Penembakan Bali yang menewaskan warga Australia terkait kartel narkoba. Motif masih misteri, penyelidikan berlanjut.
Sebuah insiden penembakan tragis mengguncang Desa Munggu, Badung, Bali, pada dini hari Sabtu, 14 Juni, menewaskan seorang warga negara Australia bernama Zivan Radmanovic dan melukai warga Australia lainnya, Sanar Ghanim. Kejadian ini memicu penyelidikan intensif dari pihak kepolisian setempat.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa Zivan Radmanovic ditembak di kamar mandi vilanya, disaksikan langsung oleh istrinya yang diidentifikasi sebagai GJ. Sementara itu, Sanar Ghanim juga mengalami luka ringan, dengan istrinya, Daniela, turut menjadi saksi penembakan yang menargetkan suaminya.
Menanggapi spekulasi publik dan pernyataan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepala Kepolisian Resor Badung, Ajun Komisaris Besar Polisi M. Arif Batubara, pada Senin, 22 Juli, secara tegas membantah adanya keterkaitan insiden ini dengan aktivitas kartel narkoba.
Bantahan Polisi Mengenai Keterlibatan Kartel Narkoba
Ajun Komisaris Besar Polisi M. Arif Batubara menepis dugaan kuat yang mengaitkan insiden penembakan di Badung dengan jaringan kartel narkoba. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap pertanyaan jurnalis mengenai klaim sebelumnya dari Kepala BNN, Komisaris Jenderal Marthinus Hukom, yang menyebut Bali sebagai "ladang pembunuhan" bagi kartel narkoba.
Batubara menjelaskan bahwa fokus penyelidikan kepolisian berbeda dengan BNN. Pihak kepolisian berkonsentrasi pada kasus kriminal murni, sedangkan BNN berfokus pada pelanggaran terkait narkotika. Perbedaan fokus ini menjadi dasar bantahan polisi terhadap spekulasi keterlibatan kartel dalam kasus penembakan tersebut.
Meskipun demikian, Batubara mengakui bahwa motif di balik pembunuhan ini belum dapat dipastikan. Penyelidik kepolisian masih berupaya keras untuk menyusun kronologi kejadian secara lengkap. Mereka belum mendalami lebih jauh mengenai motif spesifik yang melatarbelakangi penembakan tragis tersebut.
Perkembangan Penyelidikan dan Identifikasi Tersangka
Insiden penembakan ini mengakibatkan Zivan Radmanovic, warga negara Australia, meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara itu, Sanar Ghanim, juga warga negara Australia, mengalami luka ringan. Laporan kepolisian mengindikasikan bahwa Radmanovic ditembak di kamar mandi vilanya.
Dalam perkembangan penyelidikan, Kepolisian Badung telah berhasil menangkap tiga pria warga negara Australia yang diduga terlibat dalam insiden ini. Mereka adalah Tupou Pasa Midolmore (27), Coskunmevlut (23), dan Darcy Francesco Jenson (37). Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak berwenang.
Meskipun demikian, Batubara menegaskan bahwa penyidik belum dapat menyimpulkan apakah ketiga tersangka tersebut adalah pembunuh bayaran yang telah merencanakan pembunuhan ini sebelum datang ke Bali. Penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap seluruh fakta dan motif di balik Insiden Penembakan Bali ini.