Fakta Unik: 10 Ribu Lubang Biopori Makassar Disiapkan Atasi Sampah Kota
TP PKK dan DLH Makassar berkolaborasi siapkan 10 ribu lubang biopori Makassar untuk mengatasi masalah sampah. Bagaimana strategi inovatif ini akan mengubah wajah kota?
Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Makassar dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengumumkan kolaborasi strategis. Kemitraan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah yang kian mendesak di ibu kota provinsi tersebut. Mereka menargetkan pembuatan 10 ribu lubang biopori sebagai solusi inovatif.
Inisiatif ini muncul dari kesadaran akan volume sampah harian Makassar yang mencapai 1.200 ton. Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menekankan pentingnya sistem pengelolaan sampah berbasis data dan partisipatif. Oleh karena itu, DLH dilibatkan secara aktif dalam program ini.
Program ambisius ini tidak hanya berfokus pada biopori, tetapi juga akan mengedukasi masyarakat. Rencananya, 1.000 titik di seluruh kota akan menjadi sasaran edukasi, dimulai dari lingkungan sekolah. Pendekatan holistik ini diharapkan mampu mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Lingkungan Berkelanjutan
Melinda Aksa menyoroti bahwa masalah sampah adalah tantangan besar bagi kota-kota metropolitan seperti Makassar. Oleh karena itu, sinergi antara berbagai pihak menjadi krusial dalam menciptakan solusi yang efektif. Keterlibatan DLH Makassar diharapkan mampu memberikan dukungan teknis dan regulasi yang diperlukan dalam pengelolaan sampah.
Pentingnya pengelolaan sampah berbasis data ditekankan agar efektivitas program dapat diukur secara konkret. Setiap Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) diharapkan memiliki data akurat mengenai volume sampah yang diolah. Hal ini akan membantu dalam pengembangan potensi dan peningkatan kinerja TPS3R di masa mendatang.
Model pemberdayaan di TPS3R Tamalanrea akan menjadi percontohan. Petugas kebersihan akan digaji melalui sistem pembelian sampah oleh vendor. Pendekatan ini tidak hanya mengatasi masalah sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Inovasi Biopori dan Ecoenzyme sebagai Solusi Sampah
Program penanganan persampahan yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Makassar melalui DLH mencakup pembuatan 10.000 lubang biopori. Selain itu, 10.000 liter ecoenzyme juga akan diproduksi. Kedua inisiatif ini direncanakan akan didanai melalui APBD Perubahan, menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap solusi lingkungan.
Keunikan program biopori terletak pada penutupnya yang akan dibuat dari sampah daur ulang. Proyek ini akan bekerja sama dengan RAPPO (Rumah Produksi Pengolahan Organik). Inovasi ini tidak hanya menambah nilai estetika, tetapi juga memaksimalkan pemanfaatan limbah yang ada, mendukung konsep ekonomi sirkular.
Edukasi menjadi pilar utama dalam implementasi program ini. Sebanyak 1.000 titik di seluruh kota akan menjadi target awal sosialisasi, dimulai dari lingkungan sekolah. Pendekatan ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah sejak dini pada generasi muda.
Keterlibatan Berbagai Pihak dan Pendekatan Holistik
Program ini akan menggandeng berbagai BUMN dan instansi strategis sebagai mitra pelaksana. PLN, Pegadaian, Bank Indonesia, dan Pertamina diharapkan dapat memberikan dukungan finansial dan logistik. Keterlibatan sektor swasta menunjukkan komitmen yang luas dalam mengatasi masalah lingkungan di Makassar.
DLH juga melibatkan Badan Gizi Nasional dan Dinas Kesehatan dalam program ini. Kolaborasi ini bertujuan untuk memantau aktivitas pengelolaan sampah dari program makan siang gratis. Pendekatan holistik ini mengintegrasikan aspek kesehatan dan lingkungan, memastikan bahwa solusi yang ditawarkan komprehensif.
Integrasi ini menunjukkan bahwa masalah sampah tidak hanya dilihat dari sudut pandang lingkungan semata. Dampak sampah terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak, juga menjadi perhatian utama. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi seluruh warga Makassar.