Fakta Unik: Brebes Barometer Nasional, Pemkab Garut Studi Tiru Pengembangan Bawang Merah Demi Tingkatkan Produktivitas Petani
Pemerintah Kabupaten Garut melakukan studi tiru pengembangan bawang merah ke Brebes, sentra produksi nasional, demi mendongkrak produktivitas petani dan capaian di Garut.
Pemerintah Kabupaten Garut baru-baru ini melakukan studi tiru ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Langkah ini diambil untuk mempelajari pengembangan komoditas bawang merah. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pertanian di Garut dan kesejahteraan para petani.
Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa Brebes merupakan barometer utama dalam pengembangan bawang. Kabupaten tersebut unggul signifikan dalam luas tanam dan hasil produksi bawang merah. Ini menjadi acuan penting bagi Garut untuk melakukan perbaikan dan inovasi.
Kunjungan ini diharapkan membawa dampak positif dan perubahan signifikan bagi petani Garut ke depan. Berbagai cara penanaman hingga strategi pemasaran akan dipelajari secara mendalam. Penerapan teknologi tepat guna menjadi fokus utama guna mendongkrak hasil panen.
Brebes, Barometer Produksi Bawang Merah Nasional
Kabupaten Brebes telah lama dikenal sebagai sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Wilayah ini bahkan menjadi pemasok utama kebutuhan bawang merah secara nasional. Kontribusinya mencapai 60 persen pasokan untuk Provinsi Jawa Tengah, menegaskan posisinya sebagai produsen kunci.
Data menunjukkan capaian produksi yang sangat signifikan di Brebes. Pada tahun 2024, produksi bawang merah mencapai 409.107 ton dari lahan panen seluas 28.964 hektare. Angka produktivitasnya tercatat impresif, yakni 14,12 ton per hektare.
Perbandingan dengan Garut menunjukkan disparitas yang cukup jauh dalam sektor ini. Dinas Pertanian Garut mencatat produksi tahun 2024 sebesar 37.475 ton dari luas lahan panen 3.748 hektare. Produktivitas di Garut masih 7,77 ton per hektare, menandakan perlunya peningkatan serius.
Strategi Peningkatan Pengembangan Bawang Merah Garut
Pemerintah Kabupaten Garut berkomitmen penuh untuk meningkatkan sektor pertanian, khususnya komoditas bawang merah. Setelah kunjungan ke Brebes, berbagai strategi akan segera diterapkan secara bertahap. Tujuannya adalah mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan berkelanjutan bagi petani.
Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah mengirimkan perwakilan petani Garut. Mereka akan belajar langsung dari petani di Brebes yang lebih berpengalaman. Fokus pembelajaran meliputi budidaya bawang merah yang efisien dan pengelolaan badan usaha milik petani yang profesional.
Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman, menekankan potensi besar lahan di Garut. Lahan tersebut sangat cocok untuk berbagai komoditas pertanian, termasuk bawang merah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kunci peningkatannya terletak pada penerapan teknologi tepat guna yang efektif dan adaptif.
Meskipun petani Garut sudah cukup banyak menanam bawang merah, adopsi teknologi modern masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian, diharapkan produksi dan produktivitas dapat melonjak signifikan di masa mendatang. Hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani di Garut.