Fakta Unik Festival Batanghari: Dari 110 Event Nasional, Promosikan Kota Tua Jambi Seberang
Festival Batanghari kembali digelar di Jambi, menyoroti pesona kota tua Jambi Seberang dan budaya lokal, menjadi salah satu dari 110 event nasional yang patut dinantikan.
Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pariwisata kembali menggelar Festival Batanghari, sebuah agenda tahunan yang kini lebih fokus memperkenalkan pesona kota tua "Jambi Seberang". Acara ini berlangsung di Kota Jambi, tepatnya di sepanjang Sungai Batanghari, dan bertujuan untuk mengangkat potensi wisata serta budaya lokal.
Festival Batanghari tidak hanya menjadi ajang promosi destinasi wisata, tetapi juga wadah bagi seni, budaya, dan ekonomi kreatif. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jambi, sejalan dengan tema "makin dilestarikan makin mensejahterakan".
Sebagai salah satu dari 110 event nasional yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Festival Batanghari menarik perhatian luas. Acara ini bahkan turut mengundang sekitar 20 wisatawan mancanegara perwakilan dari negara-negara ASEAN untuk memeriahkan gelaran tersebut.
Menguak Pesona Jambi Seberang dan Destinasi Muslim
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Imron Rosyadi, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama Festival Batanghari adalah promosi destinasi wisata Muslim. Kawasan yang disorot adalah bangunan-bangunan tua bersejarah di sepanjang Sungai Batanghari, khususnya di area Jambi Seberang. Upaya ini merupakan bagian integral dari strategi pengembangan pariwisata daerah.
Promosi kota tua ini dikemas dalam kegiatan maraton sore yang unik dan menarik. Rute lari melintasi aliran Sungai Batanghari, memungkinkan peserta menikmati pemandangan rumah panggung tradisional di Kota Jambi Seberang. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda bagi peserta, baik dari kalangan lokal maupun internasional.
Selain peserta lokal, kegiatan maraton sore ini juga sukses menarik perhatian dunia internasional. Sebanyak 20 wisatawan mancanegara dari negara-negara ASEAN telah terkonfirmasi akan turut serta. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan gaung Festival Batanghari di kancah global.
Dampak Ekonomi dan Daya Tarik Budaya Festival Batanghari
Festival Batanghari dirancang sebagai perpaduan harmonis antara destinasi wisata, seni budaya, dan ekonomi kreatif. Imron Rosyadi berharap, sinergi ketiga komponen ini dapat membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jambi. Pelestarian seni dan budaya diharapkan mampu mendorong pertumbuhan pendapatan pelaku usaha, seperti pengrajin batik, songket, serta industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lainnya.
Pemerintah Provinsi Jambi juga menyiapkan wadah bagi kabupaten/kota untuk mempromosikan potensi wisata, seni budaya, dan ekonomi kreatif mereka dalam satu lokasi terpadu. Hal ini bertujuan untuk memberikan promosi wisata yang komprehensif dan berkualitas. Festival ini juga menjadi sarana hiburan bagi masyarakat, dengan pertunjukan seni dan budaya nusantara setiap malam.
Kehadiran pertunjukan kebudayaan dari Aceh dan Papua, serta penampilan kekinian dari generasi Z dan Alfa, menunjukkan keragaman acara. Inisiatif ini diharapkan dapat menarik minat berbagai segmen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk datang dan meramaikan Festival Batanghari. Target putaran ekonomi selama kegiatan ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 miliar.
Untuk mencapai target tersebut, Dinas Pariwisata menggandeng organisasi hotel dan restoran (OHR) serta menyediakan paket wisata khusus. Kolaborasi ini diharapkan dapat menggerakkan sektor pariwisata secara menyeluruh. Festival Batanghari menjadi bukti komitmen pemerintah dalam mengenalkan destinasi wisata Jambi yang tidak kalah menarik dengan daerah lain.