Fakta Unik: Kalsel Promosikan Geopark Meratus ke 14 Negara, Siap Jadi UNESCO Global Geopark

Kalimantan Selatan gencar mempromosikan Geopark Meratus kepada 14 negara, menjadikannya kandidat kuat UNESCO Global Geopark dan destinasi wisata berbasis konservasi.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengambil langkah strategis dalam mempromosikan kawasan Geopark Meratus. Promosi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meraih status UNESCO Global Geopark (UGGp) di kancah internasional.

Acara peluncuran Site Kalsel Park Mandiangin di Tahura Sultan Adam, Banjar, menjadi momentum penting. Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Kalsel secara khusus mengundang perwakilan dari 14 negara mitra wisata untuk mengikuti International Forum on Eco-Geo Tourism yang diselenggarakan secara daring.

Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman, pada Selasa (23/7), menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan upaya luar biasa. Tujuannya adalah memperkuat posisi Kalsel sebagai tujuan wisata nasional dan internasional, mengingat potensi pariwisata yang sangat menjanjikan di wilayah tersebut.

Peluncuran Kalsel Park Mandiangin, yang merupakan bagian integral dari Geopark Meratus, menjadi sorotan utama dalam forum internasional tersebut. Acara ini secara spesifik mengundang perwakilan dari 14 negara sebagai mitra wisata, menandakan ambisi Kalsel untuk menarik perhatian global.

International Forum on Eco-Geo Tourism ini berfungsi sebagai platform vital untuk memperkenalkan kawasan Geopark Meratus kepada audiens internasional. Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk memperkuat jaringan kerja sama lintas negara dalam bidang pariwisata yang berbasis konservasi dan geologi.

Pengembangan Kalsel Park Mandiangin sendiri mendapat dukungan penuh dari pihak swasta, PT Shafwah Global Utama. Kolaborasi ini diharapkan dapat mewujudkan pariwisata berbasis konservasi yang progresif di Kalimantan Selatan, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

Hasnuryadi Sulaiman menyatakan harapannya agar kehadiran Kalsel Park Mandiangin dapat menjadi warisan positif bagi generasi mendatang. Kawasan ini diharapkan berfungsi sebagai ruang edukasi dan pelestarian lingkungan yang terus hidup dan berkembang.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, menjelaskan bahwa kerja sama antara Pemprov Kalsel dan PT Shafwah Global Utama dalam mengembangkan Kalsel Park Mandiangin akan berlangsung jangka panjang. Skema kerja sama ini dirancang secara bertahap untuk memastikan keberlanjutan proyek.

Ruang lingkup kerja sama disepakati selama lima tahun pertama dan dapat diperpanjang secara bertahap hingga mencapai 20 tahun ke depan. Ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk mengembangkan destinasi wisata secara berkelanjutan.

Kerja sama ini menggunakan pola bagi hasil yang telah disepakati bersama. Pada lima tahun pertama, pembagian keuntungan adalah 30 persen untuk Pemprov Kalsel dan 70 persen untuk PT Shafwah Global Utama. Skema ini akan diperpanjang setiap lima tahun hingga memasuki fase keempat, di mana komposisi keuntungan akan menjadi seimbang, yaitu 50 persen berbanding 50 persen antara pemerintah daerah dan mitra swasta.

Fathimatuzzahra menegaskan bahwa model kerja sama ini adalah contoh yang progresif dan berkeadilan. Pemerintah daerah tetap mendapatkan keuntungan berkelanjutan, dan yang terpenting, seluruh sarana dan prasarana yang dibangun akan menjadi aset milik Tahura Sultan Adam pada akhir masa kerja sama, menjamin manfaat jangka panjang bagi daerah.

Kalsel Park Mandiangin di Tahura Sultan Adam dirancang sebagai destinasi wisata unggulan yang memadukan keindahan alam dengan fasilitas modern. Kawasan ini menawarkan beragam pengalaman unik bagi para wisatawan, mulai dari petualangan hingga relaksasi.

Berbagai fasilitas telah disediakan untuk menunjang kenyamanan dan pengalaman pengunjung. Ini termasuk area glamping (glamour camping) untuk pengalaman berkemah mewah, kabin penginapan yang nyaman, serta area pertemuan luar ruangan (outdoor meeting area) yang cocok untuk acara korporat atau komunitas.

Selain itu, Kalsel Park juga dilengkapi dengan kafe dan restoran bernuansa alam yang menyajikan hidangan lezat. Sebuah panggung teater terbuka juga tersedia sebagai ruang ekspresi seni dan hiburan, memungkinkan pengunjung menikmati pertunjukan di tengah suasana hutan tropis yang asri.

Fathimatuzzahra menambahkan bahwa visi Tahura Sultan Adam tidak hanya sebagai paru-paru Kalsel. Namun juga sebagai ruang edukasi, rekreasi, dan pusat ekonomi hijau yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar dan pelestarian Geopark Meratus.