Fakta Unik: Kebakaran Pasar Taman Puring Terjadi Ketiga Kalinya, Ratusan Kios Ludes Dilalap Api
Kebakaran hebat kembali melanda Pasar Taman Puring di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang menurut pedagang merupakan insiden ketiga kalinya, menghanguskan ratusan kios.
Kebakaran besar melanda Pasar Taman Puring di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin petang, 28 Juli. Insiden ini mengejutkan banyak pihak, terutama para pedagang yang beraktivitas di sana. Api yang berkobar sejak sekitar pukul 18.00 WIB dengan cepat melalap ratusan kios, menyebabkan kerugian material yang signifikan.
Menurut kesaksian salah satu pedagang, Ika, kebakaran ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Pasar Taman Puring. Ia menyebutkan bahwa insiden serupa pernah terjadi sebelumnya, menjadikan peristiwa kali ini yang ketiga kalinya. Skala kebakaran kali ini dinilai jauh lebih besar dan parah dibandingkan kejadian sebelumnya.
Pihak berwenang, dalam hal ini Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, segera mengerahkan personel dan armada untuk memadamkan api. Sebanyak 115 personel dikerahkan untuk berjibaku mengatasi kobaran api yang mengancam seluruh area pasar. Upaya pemadaman berlangsung intensif hingga malam hari.
Kronologi dan Dampak Kebakaran Pasar Taman Puring
Kebakaran di Pasar Taman Puring dilaporkan terjadi pada Senin petang, sekitar pukul 18.00 WIB. Api diduga berasal dari bagian tengah pasar, tepatnya di area yang menjual berbagai jenis barang seperti pakaian, sepatu, dan tas. Informasi awal mengenai kejadian ini menyebar cepat di kalangan pedagang, memicu kepanikan dan upaya penyelamatan barang dagangan.
Dampak dari kebakaran ini sangat masif, di mana sekitar 500 unit kios ludes terdampak. Kerugian material diperkirakan mencapai angka yang sangat besar, mengingat banyaknya jenis barang dagangan yang hangus terbakar. Para pedagang hanya bisa pasrah melihat lapak mereka dilalap si jago merah.
Tim Gulkarmat Jakarta Selatan bekerja keras untuk melokalisir dan memadamkan api. Dengan pengerahan 115 personel, mereka berusaha mengendalikan situasi agar api tidak merembet lebih luas ke area permukiman atau bangunan lain di sekitar pasar. Proses pendinginan juga dilakukan untuk memastikan tidak ada titik api yang kembali menyala.
Kesaksian Pedagang dan Sejarah Kebakaran
Ika, seorang pedagang minuman kemasan yang telah berjualan di Pasar Taman Puring sejak tahun 90-an, mengungkapkan bahwa kebakaran ini merupakan yang ketiga kalinya. “Katanya sih denger-denger tiga kali. Ini lebih gede dan parah,” ujar Ika saat ditemui di lokasi kejadian. Menurutnya, kebakaran sebelumnya terjadi pada tahun 2002, 2005, dan bahkan ia menyebutkan tahun 2025 sebagai salah satu kejadian.
Ia menceritakan bahwa kabar kebakaran pertama kali didapatnya dari sesama pedagang saat waktu maghrib. Tanpa pikir panjang, Ika langsung bergegas menuju kiosnya untuk mengamankan barang-barang berharganya. Meskipun demikian, banyak pedagang lain yang tidak sempat menyelamatkan dagangan mereka.
Terkait penyebab, Ika mengaku mendengar bahwa api bermula dari tengah pasar. “Kalau aku denger-denger awalnya dari tengah katanya yang jual baju, sepatu, ada di situ semua, tas ada, ada semua,” jelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa titik awal api berada di pusat keramaian pasar, yang mempercepat penyebaran api ke kios-kios lainnya.
Penanganan dan Implikasi Lain
Selain upaya pemadaman yang dilakukan oleh Gulkarmat, insiden kebakaran ini juga berdampak pada operasional Polsek Kebayoran Baru yang berdekatan dengan lokasi kejadian. Sebanyak empat tahanan di Polsek Kebayoran Baru terpaksa dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan sebagai langkah antisipasi dan pengamanan. Pemindahan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan para tahanan dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Meskipun kerugian material sangat besar, harapan utama para pedagang adalah tidak adanya korban jiwa dalam insiden ini. Ika menyampaikan doanya agar tidak ada korban jiwa akibat kebakaran yang melanda 500 kios tersebut. “Kalau barangnya enggak, korban jiwa kurang tahu. Mudah-mudahan enggak ada. Aamin,” ucapnya penuh harap.
Pihak berwenang akan terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran ini. Data dan informasi dari para saksi serta hasil olah tempat kejadian perkara akan menjadi dasar untuk mengungkap asal-usul api. Penanganan pasca-kebakaran juga akan menjadi fokus, termasuk upaya pemulihan bagi para pedagang yang terdampak.