Fakta Unik Pagelaran Sabang Merauke 2025: Libatkan 351 Penari Lintas Generasi dari Aceh hingga Papua!
Pagelaran Sabang Merauke 2025 siap memukau dengan 351 penari lintas generasi. Temukan keunikan tema 'Hikayat Nusantara' dan keterlibatan figur publik di sini!
Pagelaran Sabang Merauke 2025 akan kembali digelar sebagai sebuah persembahan seni kolosal. Acara teater musikal ini melibatkan 351 penari dari berbagai penjuru Nusantara. Mereka akan tampil memukau di Indonesia Arena Senayan, Jakarta.
Pertunjukan megah ini dijadwalkan berlangsung pada 23-24 Agustus 2025. Persiapan intensif telah dimulai sejak 25 Mei 2025 di Yogyakarta. Para penari berlatih keras demi menyajikan penampilan terbaik bagi para penonton.
Sutradara Rusmedie Agus mengungkapkan keunikan pagelaran tahun ini. Tema "Hikayat Nusantara" akan membawakan cerita rakyat dengan sudut pandang berbeda. Ini menjanjikan pengalaman baru yang mendalam bagi penonton.
Melibatkan Ratusan Penari Lintas Generasi
Pagelaran Sabang Merauke 2025 akan menampilkan total 351 penari lintas generasi. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Rentang usia para penari pun sangat beragam, menciptakan kolaborasi yang unik.
Rusmedie Agus menyebutkan bahwa penari termuda masih duduk di bangku kelas 2 SMK, bahkan ada anak-anak berusia 9-10 tahun. Sementara itu, penari paling senior telah berusia lebih dari 60 tahun. Keragaman usia ini menunjukkan komitmen pagelaran dalam merangkul semua kalangan.
Sebagian besar penari dipilih melalui audisi terbuka yang telah berlangsung sejak 2024 hingga April 2025. Tim produksi juga secara aktif menyambangi berbagai daerah untuk mencari bakat baru, termasuk dari kalangan pelajar. Yogyakarta bukan hanya menjadi tempat latihan, tetapi juga ruang laboratorium bagi para penari untuk saling belajar tradisi.
Hikayat Nusantara: Kisah Rakyat dalam Perspektif Baru
Berbeda dari tahun sebelumnya, Pagelaran Sabang Merauke tahun ini mengusung tema "Hikayat Nusantara". Narasi pertunjukan disusun dari sejumlah cerita rakyat populer. Kisah-kisah seperti Malin Kundang dari Sumatera, Sangkuriang dari Jawa Barat, hingga Calon Arang dari Bali akan diangkat.
Namun, cerita-cerita tersebut bakal disajikan dengan pendekatan yang berbeda dan segar. Misalnya, cerita Sangkuriang akan diangkat dari sudut pandang si Tumang, sang ayah. Sementara itu, Calon Arang akan ditampilkan dari sisi keibuan tokoh tersebut. Pendekatan ini bertujuan untuk menunjukkan wajah lain dari cerita-cerita tersebut, agar lebih menyentuh dan relevan dengan audiens modern.
Penyanyi Yura Yunita akan memerankan tokoh Mahadewi, karakter kunci dalam rangkaian "Hikayat Nusantara". Tokoh ini menjadi benang merah yang menyatukan alur cerita dari berbagai daerah dalam Pagelaran Sabang Merauke. Kehadiran Yura Yunita diharapkan dapat menambah daya tarik pertunjukan.
Persiapan Matang dan Kolaborasi Figur Publik
Seluruh proses latihan untuk Pagelaran Sabang Merauke 2025 telah dimulai sejak 25 Mei 2025. Latihan intensif ini akan berlangsung hingga pertengahan Agustus, sebelum rombongan berangkat menuju Jakarta. Selama tiga bulan, seluruh penari tinggal di rumah indekos dan hotel di Yogyakarta untuk fokus berlatih.
Rusmedie Agus mengklaim bahwa sebagai sebuah pertunjukan kolosal, ini adalah proses latihan yang cukup lama. Durasi latihan yang panjang ini menunjukkan keseriusan dan dedikasi tim produksi serta para penari. Mereka berupaya keras untuk memastikan setiap detail pertunjukan sempurna.
Tak hanya deretan penari berbakat, sejumlah figur publik juga kembali mengambil peran dalam pentas ini. Salah satunya adalah presenter sekaligus aktor Indra Bekti, yang akan tampil sebagai Bagong, salah satu punakawan dalam dunia pewayangan. Indra Bekti menyatakan pengalaman terlibat di pagelaran ini sebagai momentum istimewa karena mempertemukan banyak latar belakang dalam satu panggung, menciptakan sinergi yang luar biasa.