Fakta Unik: Polres Purbalingga Tanam Jagung di Lahan 3.500 Meter Persegi, Dukung Swasembada Pangan Nasional
Polres Purbalingga Tanam Jagung di lahan seluas 3.500 meter persegi di Purbalingga, Jawa Tengah, sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional. Bagaimana dampaknya terhadap ketahanan pangan?
Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga baru-baru ini melaksanakan penanaman jagung di lahan baku sawah Kelurahan Mewek, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional, khususnya untuk komoditas jagung. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Polri dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Penanaman jagung ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Polres Purbalingga, Komisaris Polisi Agus Amjat Purnomo, pada Sabtu, 27 Juli. Lokasi penanaman berada di lahan milik Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan Kecamatan Kalimanah, dengan luas mencapai sekitar 3.500 meter persegi. Ini adalah program tahap ketiga yang dilakukan oleh Polres Purbalingga dalam mendukung ketersediaan pangan.
Pemilihan lahan ini bukan tanpa alasan, sebab sebelumnya lahan tersebut digunakan untuk budi daya padi namun tidak dapat ditanami karena faktor cuaca. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan ini untuk jagung menjadi solusi adaptif. Program ini diharapkan memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional, terutama dalam memenuhi kebutuhan jagung.
Upaya Polri Wujudkan Ketahanan Pangan
Kegiatan penanaman jagung yang diinisiasi oleh Polres Purbalingga merupakan program lanjutan yang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan mewujudkan swasembada pangan nasional. Sebagai institusi, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendapatkan amanah khusus untuk turut serta mewujudkan swasembada jagung. Hal ini menunjukkan peran aktif Polri tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga mendukung sektor vital seperti pertanian.
Wakapolres Purbalingga, Kompol Agus Amjat Purnomo, menjelaskan bahwa sebelumnya Polres Purbalingga juga telah melakukan penanaman jagung di lahan pertanian milik masyarakat dan lahan perhutanan sosial. Ini menandakan bahwa program ini bersifat berkelanjutan dan telah menjangkau berbagai jenis lahan. Fokus pada komoditas jagung sangat strategis mengingat perannya dalam pakan ternak dan industri pangan.
Pemanfaatan lahan seluas 3.500 meter persegi di Kelurahan Mewek ini menjadi contoh konkret sinergi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah. Dengan mengoptimalkan lahan yang sebelumnya tidak produktif, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen jagung secara signifikan. Langkah ini juga menjadi bukti nyata adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat mempengaruhi sektor pertanian.
Sinergi Lintas Sektor untuk Hasil Optimal
Keberhasilan program penanaman jagung ini tidak lepas dari adanya sinergi yang kuat antara Polri dengan berbagai pemangku kepentingan. Penanaman jagung secara simbolis di Kelurahan Mewek melibatkan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kalimanah, Pemerintahan Kelurahan Mewek, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta para petani setempat. Keterlibatan berbagai pihak ini memastikan program berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Selain di Kelurahan Mewek, kegiatan serupa juga dilaksanakan secara serentak di sejumlah wilayah kecamatan lain di Kabupaten Purbalingga. Ini menunjukkan skala program yang luas dan upaya kolektif untuk menambah luas tanam jagung di seluruh wilayah. Koordinasi yang baik antarinstansi sangat krusial dalam mencapai target swasembada pangan.
Kompol Agus Amjat Purnomo menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata sinergi Polri dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya menambah luas tanam jagung di wilayah Purbalingga. Harapannya, program ini dapat memberikan manfaat nyata dan berkontribusi positif terhadap ketahanan pangan nasional, khususnya dalam penyediaan komoditas jagung yang stabil dan berkelanjutan.