Ternyata, 6 Pesawat dan Helikopter Tiba di Jambi untuk Padamkan Karhutla, Ratusan Hektar Lahan Terbakar
Enam unit pesawat dan helikopter telah tiba di Jambi untuk mendukung upaya pemadaman Karhutla Jambi yang meluas hingga ratusan hektar. Simak detailnya!

Jambi kembali menghadapi ancaman serius dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terus meluas. Untuk memperkuat upaya pemadaman, enam unit pesawat dan helikopter telah tiba di Bandara Sultan Thaha, Jambi. Armada udara ini merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).
Kedatangan bantuan ini diumumkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi, Bachyuni Deliansyah, pada Minggu, 27 Juli. Langkah ini diambil setelah Pemerintah Provinsi Jambi mengajukan permintaan bantuan resmi kepada pemerintah pusat. Diharapkan, kehadiran armada ini dapat secara signifikan mempercepat penanganan Karhutla yang telah membakar ratusan hektar lahan.
Karhutla di Jambi sendiri telah berkobar sejak Senin, 21 Juli, dan terus menyebar di berbagai wilayah. Tim gabungan di lapangan menghadapi tantangan berat, termasuk medan yang sulit dan keterbatasan sumber air. Lokasi kebakaran yang jauh dari akses air menjadi kendala utama dalam upaya pemadaman secara manual.
Armada Udara Penunjang Pemadaman Karhutla Jambi
Bantuan udara yang tiba di Jambi terdiri dari lima helikopter dan satu pesawat modifikasi cuaca. Secara spesifik, armada ini mencakup dua helikopter water bombing yang bertugas menyiramkan air dari udara, serta dua helikopter patroli untuk pemantauan. Selain itu, satu pesawat Thrush S2R-T34 juga disiagakan untuk operasi penyemaian awan sebagai bagian dari strategi modifikasi cuaca.
Satu helikopter patroli tambahan juga dikerahkan oleh Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri. Bachyuni Deliansyah menjelaskan bahwa dua helikopter water bombing telah segera dikirim ke area gambut di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muaro Jambi. Pengiriman ini dilakukan untuk segera memulai operasi pemadaman di titik-titik api yang paling parah dan sulit dijangkau.
Pengerahan armada udara ini menjadi krusial mengingat skala dan kompleksitas Karhutla di Jambi. Dukungan dari pusat ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam upaya mengendalikan api. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci dalam menghadapi bencana ini.
Dampak dan Tantangan Pemadaman di Lapangan
Hingga saat ini, Karhutla di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, telah meluas hingga sekitar 270 hektar. Luasan area yang terdampak terus bertambah, menunjukkan tingkat kesulitan dalam mengendalikan api. Kondisi lahan gambut yang kering dan mudah terbakar menjadi faktor utama penyebaran api yang cepat.
Tim gabungan di lapangan terus bekerja tanpa henti untuk memadamkan api, meskipun dihadapkan pada medan yang menantang. Lokasi kebakaran yang seringkali berada di daerah terpencil dan jauh dari sumber air membuat pasokan air menjadi kendala. Upaya pemadaman manual menjadi sangat terbatas efektivitasnya di area yang luas dan sulit dijangkau.
Otoritas berharap bahwa penambahan armada pemadam kebakaran udara dari pemerintah pusat akan mempercepat upaya penekanan api. Langkah ini juga diharapkan dapat meminimalkan dampak lebih luas dari kebakaran. Pencegahan dan penanggulangan Karhutla membutuhkan pendekatan komprehensif dari berbagai pihak.