Fakta Unik: Unhas Satu-satunya PTNBH di KTI, Motor Pengembangan SDM Indonesia Timur
Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa menegaskan peran Unhas sebagai motor pengembangan SDM di Kawasan Timur Indonesia, bahkan menjadi satu-satunya PTNBH di sana. Apa saja inovasinya?
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, menegaskan peran strategis kampusnya sebagai motor pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pernyataan penting ini disampaikan saat memimpin upacara peringatan HUT Ke-80 RI di Makassar pada hari Minggu.
Unhas tidak hanya menjadi penyeimbang pembangunan di wilayah timur, tetapi juga lokomotif utama dalam mencetak talenta unggul. Ini sejalan dengan visi universitas untuk berkontribusi nyata pada kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Keunikan Unhas terletak pada statusnya sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Indonesia timur. Sementara itu, 23 PTNBH lainnya tersebar di berbagai wilayah barat Indonesia, menjadikan posisi Unhas sangat vital.
Mendorong Hilirisasi Riset dan Kolaborasi Lintas Disiplin
Menanggapi arahan Presiden Republik Indonesia, Unhas bertekad untuk tidak hanya melahirkan SDM yang unggul. Universitas ini juga dituntut untuk memberikan dampak langsung kepada dunia industri dan masyarakat luas.
Riset-riset yang dilakukan di Unhas kini diarahkan untuk menghasilkan solusi berkelanjutan yang dapat diimplementasikan. Hasil penelitian di bidang pangan, misalnya, didorong untuk dihilirisasi dan dapat dimanfaatkan secara luas.
Inovasi di sektor kesehatan dan energi juga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Demikian pula, temuan-temuan di bidang kelautan serta sosial budaya dirancang untuk menjawab tantangan dan kebutuhan mendesak.
Prof. Jamaluddin Jompa menekankan bahwa setiap cabang ilmu pengetahuan tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi lintas disiplin ilmu menjadi kunci utama dalam menghadapi kompleksitas dan tantangan zaman modern.
Penghargaan dan Dukungan Berkelanjutan untuk Civitas Akademika
Dalam momen upacara peringatan HUT Ke-80 RI tersebut, Unhas juga memberikan apresiasi tinggi kepada para dosen dan tenaga kependidikan. Tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada 194 individu berdedikasi.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan masa pengabdian yang beragam dan menunjukkan komitmen panjang. Sebanyak 39 orang menerima untuk 30 tahun, 47 orang untuk 20 tahun, dan 108 orang untuk 10 tahun pengabdian.
Selain bentuk apresiasi tersebut, Unhas turut memberikan dukungan finansial kepada mahasiswanya. Pemberian beasiswa dari dana abadi dan beasiswa Ustadz Das'ad Latief menjadi wujud komitmen universitas dalam mendukung pendidikan.
Inisiatif ini menegaskan peran Unhas tidak hanya sebagai pusat pengembangan ilmu, tetapi juga sebagai lembaga yang peduli terhadap kesejahteraan dan masa depan civitas akademika. Ini memperkuat ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas.