Fantastis, Bupati Sidrap Targetkan Panen 1 Juta Ton Gabah pada 2025, Nilainya Capai Triliunan Rupiah!
Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif optimis mencapai target Panen 1 Juta Ton Sidrap pada 2025. Bagaimana strategi daerah lumbung pangan ini mewujudkannya?
Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif, mengumumkan target ambisius untuk sektor pertanian di wilayahnya. Ia menargetkan panen gabah di Kabupaten Sidrap dapat mencapai 1 juta ton hingga akhir tahun 2025. Ambisi ini disampaikan di hadapan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar pada Jumat (25/7) di Sidrap, Sulawesi Selatan.
Pencapaian ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Sidrap sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Saat ini, daerah tersebut telah mampu memanen hingga 350 ribu ton gabah dalam sekali musim panen. Total panen gabah tahun ini bahkan ditargetkan senilai Rp7,1 triliun.
Strategi untuk mencapai target Panen 1 Juta Ton Sidrap melibatkan intensifikasi panen hingga tiga kali dalam setahun. Keberhasilan ini, menurut Syaharuddin Alrif, juga tidak lepas dari doa para guru dan ulama serta kerja keras seluruh masyarakat Sidrap.
Strategi Sidrap Menuju Lumbung Pangan Nasional
Kabupaten Sidrap telah lama dikenal sebagai salah satu sentra produksi pangan utama di Indonesia. Dengan target Panen 1 Juta Ton Sidrap, pemerintah daerah berupaya mengukuhkan posisinya sebagai penyangga ketahanan pangan nasional. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di tingkat daerah maupun nasional.
Saat ini, kapasitas panen gabah di Sidrap mencapai 350 ribu ton dalam satu kali musim panen. Untuk mencapai target satu juta ton per tahun, strategi intensifikasi panen tiga kali setahun menjadi kunci utama. Optimalisasi lahan pertanian dan peningkatan produktivitas melalui teknologi modern menjadi fokus penting.
Target finansial dari total panen gabah tahun ini juga sangat signifikan, mencapai Rp7,1 triliun. Angka ini mencerminkan potensi ekonomi besar dari sektor pertanian Sidrap. Selain itu, ini juga menunjukkan kontribusi signifikan daerah terhadap perekonomian daerah dan nasional secara keseluruhan.
Bupati Syaharuddin Alrif menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. Dukungan dari para ulama, guru, dan kerja keras seluruh elemen masyarakat menjadi fondasi utama. Ini menciptakan sinergi positif antara aspek spiritual dan produktivitas pertanian.
Penguatan Pendidikan Agama dan Spiritual sebagai Pilar Pembangunan
Selain fokus pada sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Sidrap juga menaruh perhatian besar pada pengembangan pendidikan agama. Hal ini sejalan dengan visi Sidrap sebagai pusat penghafal Alquran dan pencetak ulama nasional. Pendidikan spiritual dianggap sebagai pilar penting yang mendukung pembangunan daerah secara holistik.
Saat ini, Kabupaten Sidrap memiliki 89 rumah tahfidz dan 19 pondok pesantren yang aktif beroperasi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperbanyak madrasah dan pondok pesantren. Tujuannya adalah memperkuat pendidikan keislaman yang lebih merata dan berkualitas di seluruh wilayah.
Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, turut menekankan pentingnya menyatukan kekuatan ikhtiar lahir dan batin. Menurutnya, rezeki tidak hanya diperoleh melalui modernisasi pertanian dan teknologi semata. Penguatan spiritual dan ketulusan doa juga sangat menentukan keberkahan dan kesuksesan.
Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa "rezeki dari langit itu seperti hujan." Hujan inilah yang menghidupkan bumi, menunjukkan bahwa keberkahan spiritual sangat esensial bagi kehidupan. Ia menyambut baik inisiatif Pemkab Sidrap dalam mengembangkan pendidikan berbasis agama sebagai bagian integral dari pembangunan.