Fantastis! Ekspor Produk Kimia Kaltim Melonjak 148,82 Persen, Penyelamat di Tengah Penurunan Total Ekspor
Ekspor Produk Kimia Kaltim mencatat kenaikan signifikan 148,82% pada semester I-2025, menjadi penopang utama di tengah kontraksi total ekspor daerah.
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan kinerja ekspor yang mengejutkan pada semester I-2025. Ekspor berbagai produk kimia dari wilayah ini mengalami lonjakan drastis, mencapai 148,82 persen. Kenaikan ini sangat vital karena mampu menahan laju penurunan total ekspor Kaltim yang secara kumulatif terkontraksi 17,49 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, nilai kumulatif ekspor Kaltim selama Januari-Juni 2025 tercatat sebesar 10,03 miliar dolar AS. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencapai 17,49 persen.
Peningkatan ekspor produk kimia menjadi titik terang di tengah tantangan ekonomi global. Pada Semester I-2024, ekspor nonmigas produk kimia dari Kaltim tercatat senilai 93,38 juta dolar AS. Namun, pada semester I-2025, nilai ini melonjak tajam menjadi 232,35 juta dolar AS, sebuah kenaikan yang patut diperhitungkan.
Kontribusi Sektor Kimia di Tengah Tantangan Ekspor Kaltim
Meskipun secara persentase produk kimia mengalami kenaikan tertinggi, kontribusinya secara nilai masih kalah dibandingkan komoditas andalan Kaltim lainnya. Bahan bakar mineral, terutama batu bara, tetap menjadi komoditas dengan andil terbesar dalam ekspor nonmigas Kaltim. Nilainya mencapai 6,99 miliar dolar AS pada semester I-2025, meskipun mengalami penurunan 21,51 persen dari 8,91 miliar dolar AS pada semester I-2024.
Selain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati menempati posisi kedua sebagai penyumbang nilai ekspor nonmigas terbesar. Komoditas ini tercatat senilai 1,26 miliar dolar AS pada semester I-2025. Angka ini juga menunjukkan penurunan 6,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,34 miliar dolar AS.
Kenaikan signifikan pada Ekspor Produk Kimia Kaltim mengindikasikan adanya diversifikasi produk yang mulai memberikan dampak positif. Hal ini penting untuk mengurangi ketergantungan Kaltim pada komoditas tambang yang harganya fluktuatif di pasar global.
Dominasi Komoditas dan Tujuan Ekspor Utama
Selama periode Januari-Juni 2025, China menjadi negara tujuan ekspor utama bagi Kaltim. Peran China sangat besar dengan nilai ekspor mencapai 2,75 miliar dolar AS, atau menyumbang 30,34 persen dari total ekspor. India menyusul di posisi kedua dengan nilai 1,54 miliar dolar AS atau 17,02 persen, dan Filipina sebesar 862,48 juta dolar AS atau 9,51 persen.
Yusniar Juliana juga menjelaskan bahwa komoditas hasil tambang masih menjadi andalan ekspor Provinsi Kaltim. Peranannya mencapai 69,75 persen dari total ekspor pada periode Januari-Juni 2025. Hasil industri berada di posisi kedua dengan peranan 20,58 persen, sementara nilai ekspor migas menempati posisi ketiga dengan peranan 9,58 persen.
Secara khusus pada Juni 2025, nilai ekspor Kaltim tercatat 1,61 miliar dolar AS, menunjukkan penurunan dibandingkan Mei. Rinciannya, ekspor migas pada Juni sebesar 138,47 juta dolar AS, turun 8,52 persen dari Mei. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat 1,47 miliar dolar AS, turun 2,89 persen dari bulan sebelumnya.