Fantastis! Insentif Dosen UI Capai 4-5 Kali Take Home Pay, Komitmen Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan

Universitas Indonesia (UI) berikan Insentif Dosen UI dan tendik hingga 4-5 kali take home pay, wujud komitmen tingkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan. Simak detailnya!

Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan insentif prestasi kinerja. Pemberian insentif ini ditujukan kepada para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan UI untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Pengumuman pemberian insentif ini disampaikan pada 26 Juli 2024, sebagai wujud nyata dukungan pimpinan universitas. Rektor UI, Heri Hermansyah, menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan bertaraf internasional. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif pada peningkatan pendapatan universitas.

Melalui program ini, UI berupaya menciptakan ekosistem akademik yang lebih kondusif dan produktif. Peningkatan kesejahteraan diharapkan mendorong kinerja optimal dari seluruh civitas akademika. Kebijakan ini juga menjadi strategi untuk mencapai visi UI sebagai perguruan tinggi kelas dunia.

Rektor UI, Heri Hermansyah, menjelaskan bahwa pemberian insentif ini merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang universitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di level internasional, serta penelitian dan pengabdian masyarakat. Peningkatan ini diharapkan membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan pihak eksternal, yang pada akhirnya dapat mendatangkan pemasukan tambahan bagi universitas. Program Insentif Dosen UI ini diharapkan menciptakan siklus positif.

Heri menambahkan, "Dan akhirnya, revenue yang ada itu bisa dikembalikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, infrastruktur, dan juga kesejahteraan para dosen." Pernyataan ini menggarisbawahi siklus positif yang ingin dicapai UI. Pemberian insentif ini juga menandai langkah awal dari rencana peningkatan kesejahteraan yang lebih komprehensif di masa mendatang.

Mulai tahun depan, UI berencana menerapkan insentif berbasis kinerja yang lebih spesifik. Ini akan didasarkan pada capaian individu masing-masing pegawai. Heri menekankan pentingnya peran dekan dan pimpinan unit dalam memastikan keadilan serta transparansi. Mereka yang paling memahami kinerja dan prestasi setiap individu di bawah kepemimpinannya.

"Yang paling tahu itu adalah para dekan, wakil dekan, kepala program studi, para direktur, manajer, dan kepala unit masing-masing," ujar Heri. Ia berharap bantuan dari para pimpinan unit untuk memastikan bahwa mereka yang bekerja baik dan berprestasi mendapatkan peningkatan kesejahteraan. Ini merupakan upaya maksimal yang dilakukan universitas.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya, Ahmad Gamal, turut menjelaskan detail pemberian insentif. Menurutnya, inisiatif ini merupakan arahan langsung dari rektor untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan. Langkah ini menunjukkan keseriusan pimpinan dalam memperhatikan aspek vital sumber daya manusia.

Gamal mengungkapkan perbedaan signifikan dalam skema insentif tahun ini dibandingkan sebelumnya. Insentif kali ini mencapai 100 persen dari take home pay, meliputi komponen gaji dan tunjangan. "Dasar pemberian 100 persen ini adalah bagi dosen dari penilaian kinerja individu berdasarkan perilaku kinerja dan beban lebih pada BKD atau beban kerja dosen," jelasnya.

Sementara itu, untuk tenaga kependidikan, penilaian insentif didasarkan pada perilaku kinerja dan kompetensi. Penilaian ini dilakukan langsung oleh atasan masing-masing. Proses ini menjamin bahwa insentif diberikan secara adil dan sesuai dengan kontribusi nyata.

Ambisi UI tidak berhenti sampai di situ. Mulai tahun 2025, universitas menargetkan pemberian insentif yang jauh lebih besar. Insentif ini diproyeksikan mencapai 4 hingga 5 kali dari besaran take home pay. Ini khusus bagi pegawai yang menunjukkan capaian kinerja terbaik dan memberikan kontribusi luar biasa.