Fantastis! Pemkot Kupang Libatkan 600 UMKM dalam Saboak, Perputaran Uang Capai Rp1,2 Miliar
Program Saboak Pemkot Kupang berhasil melibatkan ratusan UMKM Kupang dan mencatatkan perputaran uang miliaran rupiah. Bagaimana strategi di baliknya?
Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sukses besar dalam menggerakkan roda perekonomian lokal. Program inovatif bernama Sunday Market Buat Orang Kupang (Saboak) menjadi motornya. Kegiatan ini berlangsung di Taman Nostalgia setiap akhir pekan.
Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, program Saboak telah berhasil melibatkan sekitar 600 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keterlibatan UMKM Kupang ini dilakukan secara bergantian setiap Sabtu dan Minggu. Setiap pekan, sekitar 100 UMKM turut serta.
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, mengungkapkan bahwa perputaran uang dari kegiatan ini sangat fantastis. Total perputaran uang telah mencapai Rp1,2 miliar dalam dua bulan berjalan. Angka ini menunjukkan dampak signifikan terhadap ekonomi daerah.
Saboak: Inovasi Pemkot Kupang untuk UMKM Lokal
Program Saboak dirancang khusus oleh Pemerintah Kota Kupang untuk memberdayakan UMKM. Tujuannya adalah menggerakkan ekonomi daerah berbasis kerakyatan. Inisiatif ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah.
Christian Widodo menegaskan bahwa para pelaku UMKM yang terlibat dalam Saboak tidak dipungut biaya sewa lapak. Semua fasilitas diberikan secara gratis. Ini meringankan beban UMKM dan mendorong partisipasi lebih banyak.
Pelaku UMKM Kupang yang ingin berpartisipasi harus mendaftar melalui Dinas Pariwisata Kota Kupang. Dinas ini bertindak sebagai pelaksana teknis program. Sistem pendaftaran ini memastikan rotasi dan kesempatan yang adil bagi semua.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya fungsi sosial taman kota. Ia berpendapat bahwa taman tidak hanya sebagai ruang hijau semata. Taman harus "bernyawa" dan mampu menghidupi masyarakat sekitar.
Dukungan Berkelanjutan dan Apresiasi Pihak Terkait
Keberhasilan program Saboak tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Christian Widodo menjelaskan bahwa program ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Pendanaan utama berasal dari dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) perbankan dan sejumlah mitra.
Setiap pekan, kegiatan Saboak selalu diisi dengan beragam aktivitas kreatif dan atraktif. Hal ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung. Keragaman acara menciptakan suasana yang dinamis dan mendorong interaksi.
Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Ia melihat Saboak sebagai terobosan di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah.
Richard Odja juga menekankan pentingnya keberlanjutan program Saboak. Ia berharap program ini terus berjalan, ditingkatkan, dan dievaluasi secara berkala. Dukungan dari DPRD menjadi sinyal positif bagi masa depan UMKM Kupang.