Gunung Dukono Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter: Warga Diimbau Waspada Dampak Pernapasan
Gunung Dukono di Halmahera Utara kembali erupsi, menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Simak imbauan terbaru bagi masyarakat sekitar.
Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, dilaporkan erupsi pada Minggu pagi. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07:25 WIT dengan menyemburkan kolom abu vulkanik yang signifikan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, Bambang Sugiono, mengonfirmasi ketinggian semburan mencapai 800 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal.
Arah condong abu vulkanik terpantau ke Barat Laut, mengindikasikan potensi sebaran dampak ke wilayah tersebut. Erupsi ini terekam jelas pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 mm dan durasi 62.38 detik.
Status dan Imbauan Kewaspadaan Gunung Dukono
Saat ini, status Gunung Dukono masih berada pada Level II atau Waspada, menunjukkan aktivitas vulkanik yang perlu terus dipantau secara ketat. Gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut ini terus memperlihatkan aktivitas erupsi yang periodik, memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak terkait.
Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Dukono, termasuk pengunjung dan wisatawan yang berencana datang, diimbau keras untuk tidak melakukan aktivitas mendaki. Mereka juga diminta untuk tidak mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung demi keselamatan.
Imbauan ini dikeluarkan mengingat letusan dengan semburan abu vulkanik secara periodik masih sering terjadi di kawasan tersebut. Sebaran abu vulkanik sangat bergantung pada arah dan kecepatan angin yang berubah-ubah, sehingga area terdampak tidak selalu sama dan bisa meluas.
Pemantauan intensif terus dilakukan oleh petugas PGA Dukono yang berlokasi di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, untuk memberikan informasi terkini kepada publik dan pihak berwenang.
Antisipasi Dampak Kesehatan dari Abu Vulkanik
Ancaman utama dari erupsi Gunung Dukono adalah dampak abu vulkanik terhadap sistem pernapasan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng. Partikel halus dalam abu dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan, bahkan masalah kesehatan yang lebih serius jika terhirup dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dukono secara tegas menyarankan masyarakat di sekitar gunung untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut. Alat pelindung diri ini sangat penting untuk digunakan pada saat dibutuhkan, terutama ketika terjadi hujan abu.
Langkah preventif ini bertujuan untuk meminimalkan risiko bahaya abu vulkanik yang dapat mengancam kesehatan. Kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap imbauan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi dampak jangka panjang dari aktivitas vulkanik yang berkelanjutan.
Edukasi mengenai cara penanganan abu vulkanik dan pentingnya penggunaan masker juga terus digalakkan. Hal ini untuk memastikan masyarakat memiliki pemahaman yang baik dalam melindungi diri dari potensi bahaya erupsi Gunung Dukono.