Hanya 30 Terpilih! Saraswati Fellowship Cetak Pemimpin Perempuan Berpotensi di Indonesia
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meluncurkan Saraswati Fellowship, program intensif untuk menjaring dan membekali pemimpin perempuan muda Indonesia. Siapkah Anda menjadi bagian dari perubahan?
Jakarta – Rahayu Saraswati Djojohadikusumo secara resmi meluncurkan inisiatif Saraswati Fellowship pada Kamis, 24 Juli 2024, di Jakarta. Program ini dirancang khusus untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi perempuan muda Indonesia agar menjadi pemimpin masa depan yang berdaya saing.
Saraswati Fellowship bertujuan membekali peserta dengan teknik kepemimpinan, membangun jejaring yang kuat, meningkatkan keterampilan esensial, serta menumbuhkan semangat untuk membawa perubahan positif di berbagai sektor. Inisiatif ini hadir sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi banyak perempuan Indonesia yang, meskipun berkualitas, kerap terkendala akses dan jejaring.
Rahayu Saraswati, yang akrab disapa Saras, menekankan bahwa program ini bukan sekadar beasiswa, melainkan sebuah fellowship yang berfokus pada pelatihan praktis. Dengan bimbingan mentor-mentor berpengalaman, peserta akan mendapatkan pengalaman langsung yang berbeda dari pendidikan formal biasa.
Pendekatan Unik Saraswati Fellowship dalam Mencetak Pemimpin
Saraswati Fellowship dirancang dengan pendekatan yang berbeda dari program beasiswa pada umumnya. Saras menjelaskan, program ini bukan fokus pada pendidikan akademis, melainkan pada pelatihan langsung dan praktis. Tujuannya adalah memberikan keterampilan nyata serta akses kepada mentor-mentor yang telah terbukti sebagai pemimpin di bidangnya, baik laki-laki maupun perempuan.
Program ini terbuka bagi seluruh perempuan Indonesia, baik yang sedang menempuh pendidikan tinggi maupun yang sudah berkarier, di dalam maupun luar negeri. Pendekatan hands-on ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara potensi dan kesempatan yang seringkali dihadapi oleh perempuan muda di Indonesia.
Untuk angkatan pertama, Saraswati Fellowship akan memilih 30 perempuan dari ribuan pendaftar. Jumlah yang terbatas ini menunjukkan komitmen program untuk memberikan pembinaan yang intensif dan personal, memastikan setiap peserta mendapatkan perhatian maksimal dari para mentor.
Antusiasme Tinggi dan Seleksi Ketat Peserta
Antusiasme terhadap Saraswati Fellowship sangat tinggi sejak diluncurkan. Saras mengungkapkan bahwa pada sore hari peluncuran, sudah tercatat 700 pendaftar, dan diprediksi jumlahnya bisa mencapai sekitar 5.000 pendaftar. Tingginya minat ini menunjukkan kebutuhan akan program pengembangan kepemimpinan khusus perempuan di Indonesia.
Meskipun demikian, proses seleksi untuk angkatan pertama akan sangat ketat. Dari ribuan pendaftar, hanya 30 perempuan terpilih yang akan mendapatkan kesempatan berharga ini. Seleksi yang ketat ini bertujuan untuk menjaring individu-individu dengan potensi terbesar dan komitmen yang kuat untuk menjadi pemimpin.
Para mentor yang akan membimbing peserta adalah tokoh-tokoh terkemuka di berbagai bidang. Mereka antara lain Shinta Kamdani (CEO Sintesa Group dan Chairwoman APINDO), Tamara Dewi Gondo Soerijo (Founder dan CEO Liberty Society), serta Bambang Cahyo Susilo (Co-Founder sekaligus CFO & COO Eratani). Kehadiran mentor-mentor ini menjamin kualitas pelatihan dan jejaring yang akan diperoleh peserta.
Visi Saraswati Fellowship untuk Kemajuan Perempuan Indonesia
Sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Saraswati Djojohadikusumo menegaskan pentingnya katalisator untuk mendongkrak keterwakilan perempuan di berbagai sektor. Menurutnya, perempuan harus didorong untuk berkembang, berani keluar dari zona nyaman, dan maju sebagai pemimpin. Kiprah perempuan Indonesia saat ini sudah luar biasa, namun masih ada ruang yang luas untuk terus berkembang dan mencetak lebih banyak pemimpin perempuan di masa depan.
Saraswati Fellowship hadir sebagai salah satu katalisator tersebut, menciptakan lebih banyak pemimpin yang dapat menjadi panutan. Saras percaya bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan. Ia mengajak perempuan muda Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini guna mengembangkan potensi diri dan menginspirasi perempuan lainnya.
Visi besar di balik program ini adalah bahwa ketika perempuan bangkit dan mencapai potensi terbaiknya, mereka tidak hanya menginspirasi sesama perempuan, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan bangsa. Filosofi “when women rise, nations rise” menjadi landasan keyakinan bahwa Indonesia akan jauh lebih baik jika perempuan-perempuan dapat memenuhi seluruh potensi dalam dirinya.