HUT ke-80 RI: Rektor UNG Soroti Peran Krusial Perguruan Tinggi Mengisi Kemerdekaan & Indonesia Emas 2045

Rektor UNG Prof. Eduart Wolok menegaskan peran perguruan tinggi dalam mengisi kemerdekaan, terutama mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Simak urgensinya!

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) baru saja memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Dalam momen sakral tersebut, Rektor UNG, Profesor Eduart Wolok, secara tegas menyoroti peran krusial perguruan tinggi dalam mengisi kemerdekaan.

Menurut Profesor Eduart, perguruan tinggi memegang posisi strategis yang tak tergantikan dalam memastikan keberlanjutan pembangunan bangsa. Salah satu fokus utamanya adalah mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing tinggi menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Rektor Eduart Wolok saat peringatan HUT ke-80 RI yang berlangsung di lingkungan kampus UNG pada Minggu lalu. Beliau menekankan bahwa kontribusi nyata dari institusi pendidikan tinggi adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan masa depan.

Profesor Eduart Wolok menegaskan bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan fondasi utama dalam membentuk generasi emas. Generasi ini diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju yang disegani di kancah global, berbekal inovasi dan daya saing. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi, termasuk UNG, sangat vital dalam proses ini sebagai garda terdepan pendidikan.

Institusi pendidikan tinggi dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan mereka secara berkelanjutan, baik dari segi kurikulum maupun fasilitas. Tujuannya adalah untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan. SDM berkualitas inilah yang akan mampu menjawab berbagai dinamika dan tantangan zaman yang terus berkembang pesat di era digital.

"Jika berbicara tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran perguruan tinggi sangatlah penting," ujar Rektor Eduart. Beliau menambahkan bahwa inilah bentuk pengabdian nyata kepada bangsa dan negara yang paling fundamental. Pengabdian tersebut diwujudkan melalui pembentukan generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif, siap berkontribusi pada kemajuan peradaban.

Generasi saat ini patut bersyukur karena tidak lagi harus berjuang dengan mengangkat senjata dan mengorbankan jiwa raga. Perjuangan tersebut telah dilakukan oleh para pahlawan terdahulu yang gigih merebut kemerdekaan. Namun, tantangan yang dihadapi generasi sekarang tidak kalah berat dan kompleks.

Tantangan utama adalah bagaimana mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata yang berdampak positif bagi kemajuan bangsa. "Apabila tugas itu tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya, maka sama saja kita tidak menghargai jasa para pahlawan bahkan mengkhianati perjuangan mereka," tegas Rektor Eduart. Pernyataan ini menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab kolektif.

Peran perguruan tinggi akan terus digenjot dan dioptimalkan dalam rangka mengisi kemerdekaan. Ini juga bertujuan untuk mempersiapkan Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berdaya saing global. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan negara.

Rektor Eduart Wolok pun mengajak seluruh civitas akademika UNG untuk terus berkinerja maksimal dan berinovasi tiada henti. Tujuannya adalah untuk mendidik mahasiswa agar menjadi generasi masa depan Indonesia yang siap membawa bangsa ini lebih maju dan berkembang. "Mahasiswa UNG harus dididik menjadi generasi masa depan Indonesia yang siap membawa bangsa ini lebih maju, berdaya saing, dan berkembang," pungkasnya.