HUT ke-80 RI: Wamentan Sudaryono Serukan Perang Lawan Ketergantungan Impor Pangan Demi Kemandirian Pangan Nasional
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan makna kemerdekaan sejati adalah terbebas dari ketergantungan impor pangan, menyerukan perjuangan untuk Kemandirian Pangan Nasional.
Jakarta, 17 Agustus – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyerukan deklarasi perang terhadap ketergantungan impor pangan. Seruan ini disampaikan pada momen penting Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia. Momentum ini dianggap krusial untuk meneguhkan kembali komitmen bangsa terhadap Kemandirian Pangan Nasional.
Peringatan HUT Ke-80 RI di Kantor Pusat Kementerian Pertanian menjadi ajang bagi Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, untuk menyampaikan apresiasi mendalam. Apresiasi ini ditujukan kepada para petani Indonesia yang terus menunjukkan semangat juang dalam memperkuat swasembada pangan. Semangat kemerdekaan yang membara di tahun ini harus terus dijaga dan dilanjutkan tanpa henti demi masa depan pangan yang lebih baik.
Sudaryono menekankan bahwa makna kemerdekaan sejati tidak cukup hanya diwujudkan melalui seremoni semata. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika bangsa Indonesia terbebas dari kelaparan dan tidak lagi bergantung pada impor pangan dari negara lain. Sektor pertanian menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan mulia ini.
Makna Kemerdekaan Sejati di Sektor Pangan
Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa merdeka yang sesungguhnya adalah ketika suatu bangsa merdeka dari kelaparan dan ketergantungan. Salah satu bentuk kemerdekaan paling krusial justru ada di sektor pertanian. Ketersediaan pangan yang mandiri merupakan fondasi utama bagi kedaulatan sebuah negara.
Dengan mengenakan pakaian adat nasional, Sudaryono menyoroti bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung dalam menjamin ketersediaan pangan nasional. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus mendukung perjuangan petani sebagai pahlawan pangan. Tanpa kerja keras para petani, kemerdekaan sejati dari kelaparan tidak akan terwujud.
Pangan yang dikonsumsi setiap hari berasal dari hasil kerja keras para petani di seluruh pelosok negeri. Oleh karena itu, semangat untuk memperkuat pertanian tidak boleh kendor. Dari tangan para petanilah kemerdekaan sejati itu hadir dan harus terus diperjuangkan.
Apresiasi Peran Petani dan Ketahanan Pangan
Wamentan Sudaryono mengungkapkan apresiasi mendalam kepada para petani Indonesia yang terus menunjukkan semangat juang dalam memperkuat swasembada pangan. Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 sangat meriah dan menggugah semangat untuk merebut kembali swasembada. Semangat ini diharapkan dapat terus membara hingga tahun-tahun mendatang.
Senada dengan Wamentan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga menegaskan keberhasilan para petani dalam menjaga ketahanan pangan. Keberhasilan ini merupakan hadiah besar bagi bangsa di momen kemerdekaan ini. Petani adalah pejuang bangsa yang sesungguhnya, berkontribusi besar pada ketahanan nasional.
Berkat kerja keras para petani, Indonesia bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Lebih dari itu, Indonesia juga ikut menjaga stabilitas pangan dunia. Inilah bentuk nyata kemerdekaan di sektor pangan yang patut dibanggakan dan terus didukung oleh seluruh komponen masyarakat.