Indonesia Tunggu Persetujuan Palestina untuk Evakuasi Korban Gaza, Pulau Galang Siap Jadi Pusat Perawatan Medis
Rencana Indonesia untuk Evakuasi Korban Gaza dan menyediakan perawatan medis di Pulau Galang menunggu lampu hijau dari otoritas Palestina. Mengapa persetujuan ini krusial?
Indonesia menegaskan komitmennya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban konflik di Gaza. Rencana evakuasi serta perawatan medis bagi warga Palestina yang terluka telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia. Namun, langkah ini baru akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan resmi dari otoritas Palestina.
Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menjelaskan bahwa persiapan ini merupakan respons terhadap krisis kemanusiaan yang mendalam. Inisiatif ini juga sejalan dengan resolusi Liga Arab terkait situasi di Timur Tengah. Indonesia ingin memastikan bahwa setiap tindakan diambil berdasarkan kesepakatan bersama.
Rencana besar ini mencakup penyediaan fasilitas perawatan medis di Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini dipilih karena infrastrukturnya yang memadai, pernah berfungsi sebagai pusat penanganan COVID-19. Seluruh persiapan teknis akan disempurnakan setelah persetujuan dari pihak Palestina diterima.
Menanti Lampu Hijau dari Palestina dan Komitmen Kemanusiaan Indonesia
Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa seluruh persiapan akan berjalan setelah adanya persetujuan dari Palestina. Indonesia secara aktif mencari persetujuan dari Palestina atau negara-negara Timur Tengah lainnya. Langkah ini penting sebelum menentukan jadwal atau durasi proses evakuasi korban.
Wakil Menteri Luar Negeri juga menekankan bahwa inisiatif Indonesia ini bukan untuk menekan warga Palestina agar meninggalkan Gaza. Hal ini berbeda dengan narasi yang didorong oleh kepentingan Zionis dan pro-Zionis. Indonesia berkomitmen penuh untuk tidak mendukung upaya pemindahan paksa penduduk Palestina dari tanah mereka.
Kesiapan Indonesia menerima dan merawat korban perang Palestina adalah cerminan dari komitmen Presiden Prabowo Subianto. Komitmen ini bertujuan membantu mereka yang terdampak agresi Israel di Gaza. Indonesia dengan tegas menyatakan tidak mendukung segala bentuk upaya pengusiran warga Palestina.
Rencana Evakuasi dan Kesiapan Fasilitas Medis di Indonesia
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan pemerintah. Instruksi tersebut adalah untuk bersiap menerima hingga 2.000 pengungsi Palestina untuk perawatan medis di Indonesia. Ini menunjukkan skala bantuan yang direncanakan pemerintah.
Presiden juga mengarahkan agar Indonesia menyediakan bantuan medis bagi sekitar 2.000 korban perang di Gaza. Termasuk di dalamnya adalah mereka yang terluka akibat bom atau puing-puing. Arahan ini menggarisbawahi urgensi dan fokus pada penanganan medis bagi korban.
Menteri Luar Negeri Sugiono mengkonfirmasi arahan presiden dan menambahkan bahwa pemerintah sedang menjajaki lokasi alternatif selain Pulau Galang. Meskipun Pulau Galang memiliki infrastruktur yang cocok, opsi lain tetap dipertimbangkan. Ini menunjukkan fleksibilitas pemerintah dalam menghadapi situasi yang dinamis.
Pulau Galang, yang pernah menjadi pusat perawatan COVID-19, memiliki fasilitas yang sudah tersedia. Namun, pertimbangan lokasi lain menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan tempat terbaik. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan optimal bagi para korban Palestina yang dievakuasi.