Jatim Pecahkan Dua Rekor MURI dengan Bentangan Kain Merah Putih Terpanjang Rayakan HUT ke-80 RI
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencetak Rekor MURI Jatim ganda saat HUT ke-80 RI, membentangkan kain Merah Putih terpanjang. Bagaimana aksi kolosal ini membangkitkan nasionalisme?
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mencetak sejarah baru dengan memecahkan dua Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Aksi kolosal ini melibatkan ribuan pelajar dan guru, berpusat pada kegiatan menjahit dan membentangkan kain Merah Putih raksasa.
Pada Minggu, 17 Agustus, di ruas-ruas jalan utama Surabaya, kain Merah Putih sepanjang 14.905,5 meter dibentangkan secara serentak. Kegiatan ini merupakan simbol kuat persatuan dan kebanggaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus menjadi upaya edukasi bagi generasi muda.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat jiwa nasionalisme di kalangan pelajar. Kegiatan ini diharapkan dapat menangkal dampak negatif perkembangan teknologi yang berpotensi mengikis rasa cinta tanah air di kalangan siswa.
Detail Aksi Kolosal Pembentangan Merah Putih
Kain Merah Putih yang menjadi pusat perhatian dalam pemecahan Rekor MURI Jatim ini merupakan hasil kolaborasi dari 9.000 pelajar dan guru. Mereka berasal dari 161 sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sekolah luar biasa (SLB) yang tersebar di 38 kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur.
Proses pembentangan kain raksasa ini dimulai serentak pada pukul 06.00 WIB, melibatkan sedikitnya 12 SMA dan SMK di Surabaya. Sekitar 15.000 pelajar berpartisipasi aktif dalam aksi ini, menempuh rute berbeda untuk mengibarkan kain sebagai manifestasi kebanggaan nasional.
Sebagai contoh, 1.043 siswa SMA Negeri 7 Surabaya membentangkan kain dari depan sekolah menuju Kapasari–Undaan–RS Adi Husada. Sementara itu, 1.080 siswa SMK Negeri 8 Surabaya bergerak dari RS Adi Husada melalui Ambengan–Kamboja–Klenteng Cheng Hoo hingga Makam Pahlawan dan Hi-Tech Mall.
Rute lain ditempuh oleh 1.055 siswa SMA Negeri 5 Surabaya dari Hi-Tech Mall menuju Kusuma Bangsa, BKR Pelajar, Wijaya Kusuma, Ambengan, Letjen Suprapto hingga kantor Satpol PP Kota Surabaya. Sebanyak 834 siswa SMA Negeri 1 Surabaya juga berpartisipasi, menempuh rute Satpol PP–Walikota Mustajab–Toeng–Garnisun–Hotel Weta, menunjukkan skala dan koordinasi aksi ini.
Makna dan Dampak Pemecahan Rekor MURI
Perwakilan MURI, Triyono, mengonfirmasi bahwa Jawa Timur berhasil menorehkan dua catatan bersejarah dalam kesempatan ini. Rekor pertama adalah menjahit kain Merah Putih di sekolah terbanyak, melibatkan 161 SMA, SMK, dan SLB, serta 7.457 murid yang aktif menjahit.
Rekor kedua yang dipecahkan adalah pembentangan kain Merah Putih oleh 10.864 pelajar secara serentak, menunjukkan koordinasi dan partisipasi massal yang luar biasa. Triyono menegaskan bahwa pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata semangat gotong royong dan nasionalisme.
Aries Agung Paewai menambahkan, setelah selesai dibentangkan, kain tersebut akan dikembalikan ke cabang dinas pendidikan wilayah masing-masing. Selanjutnya, kain akan dipotong menjadi ukuran bendera standar lapangan (120x180 cm) agar dapat dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah di seluruh Jatim.
Langkah ini merupakan upaya edukasi berkelanjutan, menegaskan bahwa Merah Putih bukan hanya sekadar simbol negara. Bendera ini juga merepresentasikan semangat perjuangan, persatuan, dan cinta Tanah Air yang harus terus diwariskan kepada generasi muda Indonesia.