Jembatan Mahakam I Samarinda Diuji Kelayakan Usai Tertabrak Tongkang
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim melakukan serangkaian uji kelayakan pada Jembatan Mahakam I Samarinda pasca-insiden tabrakan tongkang, guna memastikan keamanan dan kekuatan jembatan tersebut.
Insiden tabrakan tongkang terhadap pilar 4 Jembatan Mahakam I di Samarinda, Kalimantan Timur pada 26 April 2025 lalu, telah mengakibatkan penutupan sementara jembatan dan serangkaian pengujian kelayakan yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kekuatan struktur jembatan pasca-insiden tersebut. Proses pengujian melibatkan berbagai metode dan tim ahli untuk menganalisis kerusakan dan memastikan keselamatan pengguna jalan.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio, menjelaskan bahwa tiga jenis pengujian utama dilakukan. Pengujian tersebut meliputi pengukuran geometrik jembatan, pengujian pembebanan dinamik, dan pengujian Ultrasonic Pulse Velocity (UPV). Pengujian geometrik dilakukan untuk memastikan tidak adanya perubahan signifikan pada struktur jembatan. Pengujian pembebanan dinamik menggunakan truk bermuatan delapan ton yang dinaikkan ke jumping board untuk memberikan beban kejut dan mengukur kekakuan serta frekuensi jembatan. Sementara itu, pengujian UPV difokuskan pada pilar 4 yang terdampak langsung oleh tabrakan tongkang, untuk menguji kekuatan beton pada bagian bawah pilar.
Penutupan sementara Jembatan Mahakam I diberlakukan pada Rabu, 30 April 2025, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA. Penutupan ini memungkinkan tim BBPJN untuk melakukan pengujian secara menyeluruh tanpa gangguan lalu lintas. Pemerintah Provinsi Kaltim mengarahkan pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif melalui Jembatan Mahulu atau Jembatan Mahkota selama penutupan berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir dampak penutupan jembatan terhadap mobilitas masyarakat.
Pengujian Menyeluruh untuk Keamanan Jembatan
Pengujian geometrik jembatan dilakukan untuk mengukur dan mencatat secara detail dimensi dan bentuk jembatan setelah insiden tabrakan. Data yang diperoleh akan dibandingkan dengan data sebelum kejadian untuk mendeteksi adanya perubahan signifikan pada struktur jembatan. Proses ini merupakan langkah awal yang krusial untuk menilai tingkat kerusakan yang terjadi.
Pengujian pembebanan dinamik, dengan menggunakan truk bermuatan delapan ton, bertujuan untuk mengukur respons jembatan terhadap beban kejut. Data yang dihasilkan akan memberikan informasi mengenai kekakuan dan frekuensi alami jembatan. Informasi ini sangat penting untuk menilai kemampuan jembatan dalam menahan beban dinamis dari lalu lintas kendaraan.
Pengujian Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) merupakan metode non-destruktif yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas beton pada pilar 4 yang terdampak. Metode ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi adanya retak mikroskopis atau kerusakan internal pada beton. Hasil pengujian UPV akan memberikan gambaran yang akurat mengenai kekuatan dan integritas beton pilar tersebut.
Analisis Hasil dan Keputusan Selanjutnya
Hendro Satrio menyatakan bahwa seluruh pengujian lapangan ditargetkan selesai sebelum pukul 16.00 WITA. Setelah pengujian lapangan selesai, tim ahli akan melakukan rapat analisis pada Jumat, 2 Mei 2025, untuk menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Hasil analisis lengkap dari pengujian diharapkan dapat disampaikan pada Senin, 5 Mei 2025, atau awal pekan depan.
Status lalu lintas Jembatan Mahakam I masih menunggu hasil awal dari pengujian pembebanan dinamik. Keputusan untuk membuka kembali jembatan akan didasarkan pada hasil analisis yang menunjukkan bahwa jembatan tersebut aman dan layak untuk dilalui kembali. Keamanan dan keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama dalam pengambilan keputusan ini.
Sebagai informasi tambahan, jalur alternatif yang telah disediakan yaitu Jembatan Mahulu dan Jembatan Mahkota, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas selama masa penutupan Jembatan Mahakam I. Pemerintah daerah terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Proses pengujian yang dilakukan oleh BBPJN Kalimantan Timur menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan dan keselamatan infrastruktur publik. Transparansi informasi kepada masyarakat juga menjadi hal penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah.