Kabar Baik! Harga Bahan Pokok di Pasar Ambon Stabil, Disperindag Pastikan Daya Beli Masyarakat Terjaga
Disperindag Kota Ambon memastikan harga bahan pokok di pasar Ambon stabil, dengan beberapa komoditas pangan utama tetap normal. Simak detailnya di sini!
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Maluku, mengumumkan bahwa harga bahan pokok di pasar-pasar kota tersebut saat ini berada dalam kondisi normal dan stabil. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Disperindag Kota Ambon, Josi Loppies, pada Senin (28/7) di Ambon, berdasarkan data terbaru yang dihimpun.
Kondisi stabilitas harga ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Ambon, karena menunjukkan tidak adanya lonjakan signifikan yang dapat memengaruhi daya beli mereka. Loppies menekankan bahwa pemantauan harga terus dilakukan secara berkala untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan kebutuhan dasar.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi fluktuasi harga pangan. Disperindag berkomitmen untuk terus memantau pergerakan harga dan mengambil tindakan preventif jika diperlukan.
Stabilitas Harga Komoditas Utama
Berdasarkan laporan terakhir pada Jumat (25/7), harga beras di pasaran Ambon menunjukkan variasi yang normal tergantung jenisnya. Beras Bulog Premium dan Medium masing-masing tercatat di kisaran Rp17.000 dan Rp13.500 per kilogram, sementara beras ketan hitam mencapai Rp28.000 per kilogram, dan beras merah stabil di harga Rp15.000 per kilogram. Secara umum, harga beras masih dianggap standar dan tidak mengalami lonjakan berarti.
Selain beras, harga daging ayam dan daging sapi juga menunjukkan kestabilan yang menggembirakan. Daging ayam kampung pejantan dijual pada kisaran Rp70.000 hingga Rp75.000 per ekor, sedangkan ayam kampung betina sedikit lebih rendah, yakni Rp60.000 hingga Rp65.000 per ekor. Daging sapi masih berada pada rentang harga Rp125.000 hingga Rp130.000 per kilogram, tanpa perubahan drastis dari minggu sebelumnya.
Harga telur ayam pun tercatat berada di angka Rp34.000 per kilogram, yang masih tergolong normal di tengah fluktuasi harga pangan yang kerap terjadi. Data ini menegaskan bahwa komoditas pangan esensial bagi sebagian besar rumah tangga di Ambon masih dalam jangkauan harga yang wajar.
Kenaikan Harga Komoditas Hortikultura Akibat Cuaca
Meskipun sebagian besar bahan pokok stabil, beberapa komoditas hortikultura mengalami kenaikan harga yang signifikan. Kenaikan ini disebabkan oleh faktor cuaca buruk yang berdampak langsung pada kualitas hasil panen dan kelancaran distribusi barang ke pasar-pasar di Ambon. Kondisi cuaca ekstrem seringkali menjadi tantangan utama bagi pasokan produk pertanian.
Komoditas yang mengalami lonjakan harga tersebut meliputi:
- Cabai Rawit: Rp80.000 – Rp120.000 per kilogram
- Cabai Keriting: Rp60.000 – Rp80.000 per kilogram
- Bawang Merah: Rp45.000 – Rp55.000 per kilogram
- Bawang Putih: Rp38.000 – Rp45.000 per kilogram
- Tomat: Rp25.000 – Rp40.000 per kilogram
Lonjakan harga pada komoditas ini menjadi perhatian Disperindag, meskipun secara umum harga kebutuhan pokok masih tergolong stabil. Pemantauan intensif terus dilakukan untuk memahami dinamika pasar dan mencari solusi terbaik dalam mengatasi dampak cuaca buruk terhadap harga.
Upaya Disperindag Menjaga Daya Beli
Sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi lonjakan harga dan untuk menjaga daya beli masyarakat, Disperindag Kota Ambon terus menggencarkan kegiatan pasar murah. Program ini dirancang untuk menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau langsung kepada konsumen, memotong rantai distribusi yang panjang.
Kepala Disperindag Josi Loppies menyatakan bahwa program pasar murah akan terus digelar secara rutin. "Kami terus melakukan gerakan pasar murah yang besok akan dilaksanakan lagi. Program ini akan terus digelar untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan gejolak harga di pasar," ujarnya.
Langkah proaktif ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok di Ambon dan meringankan beban masyarakat, khususnya dalam menghadapi fluktuasi harga pangan yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti cuaca. Disperindag berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok.