Kaltim Berangkatkan 896 Marbot dan Penjaga Rumah Ibadah untuk Umrah dan Wisata Religi Gratis
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberangkatkan 896 marbot masjid dan penjaga rumah ibadah untuk melaksanakan ibadah umrah dan wisata religi gratis pada tahun 2025 melalui program Gratispol Generasi Emas.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program Gratispol Generasi Emas yang mencakup berbagai program, salah satunya adalah pemberangkatan 896 marbot masjid dan penjaga rumah ibadah untuk melaksanakan ibadah umrah dan wisata religi secara gratis pada tahun 2025. Program ini memberikan kesempatan kepada para petugas rumah ibadah untuk menunaikan ibadah atau mengunjungi tempat-tempat suci sesuai dengan agama masing-masing. Pemberangkatan ini merupakan wujud apresiasi pemerintah terhadap dedikasi mereka dalam menjaga tempat-tempat ibadah.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim, Dasmiah, menjelaskan bahwa program ini memberikan kesempatan umrah gratis bagi marbot masjid, sementara penjaga rumah ibadah non-muslim akan mendapatkan wisata religi. Dasmiah menambahkan, "Untuk umat Muslim tujuan wisata religi Kota Mekkah kemudian agama Kristen Protestan ke Yerusalem Palestina, Katolik ke Vatikan, Hindu ke India, dan Budha ada permintaan ke Magelang, serta Konghucu ke China." Program ini telah melalui proses verifikasi yang ketat untuk memastikan penerima manfaat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu pendapatan di bawah UMR.
Program Gratispol Generasi Emas sendiri diluncurkan oleh Gubernur Kaltim Rudy Ma’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji. Program ini tidak hanya mencakup umrah dan wisata religi, tetapi juga mencakup program pendidikan gratis, pelayanan kesehatan gratis, bantuan seragam sekolah gratis, bantuan biaya administrasi kepemilikan rumah untuk MBR, dan internet gratis di setiap desa. Dasmiah menegaskan bahwa pelaksanaan program umrah dan wisata religi ini telah memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu Pasal 16 UU RI tentang Ibadah Umrah, UU Nomor 23 tahun 2024, dan UU Nomor 14 tahun 2023. Saat ini, proses peraturan gubernur (Pergub) dan petunjuk teknis (juknis) telah rampung dan sedang dalam tahap finalisasi di Kemendagri.
Program Umrah dan Wisata Religi Bertahap
Pemberangkatan umrah dan wisata religi akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu lima tahun. Dasmiah menjelaskan, "Untuk tahun 2026 itu, jumlah marbot atau penjaga rumah ibadah lebih besar, karena tahun 2025 ada yang sudah bertugas di masjid-masjid, namun pada saat pendataan di bulan Desember kemarin, belum memasuki dua tahun, dan kita memberikan kesempatan kepada mereka semua, sehingga tahun 2025 mereka ter-cover dan jumlahnya total 896 orang, dan tahun 2026 berjumlah 1.360 orang." Jumlah penerima manfaat akan tetap tinggi di tahun-tahun berikutnya, dengan jumlah sekitar 1.200 orang per tahun.
Dasmiah menambahkan bahwa kuota untuk masing-masing agama telah ditentukan. "Insya Allah tahun 2025 ini untuk gelombang pertama akan diberangkatkan semua, untuk Konghucu hanya tiga orang, kemudian untuk agama Budha ada 18 orang, begitu juga agama lainnya, akan diberangkatkan semua," jelasnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Kaltim untuk memberikan kesempatan yang merata kepada seluruh penjaga rumah ibadah, tanpa memandang agama.
Proses verifikasi yang ketat telah dilakukan untuk memastikan bahwa penerima manfaat program ini adalah mereka yang benar-benar membutuhkan dan layak menerima bantuan. Kriteria yang digunakan antara lain adalah pendapatan di bawah UMR. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para marbot masjid dan penjaga rumah ibadah di Kalimantan Timur.
Rincian Kuota Penerima Manfaat Program Gratispol Generasi Emas
- Tahun 2025: 896 orang
- Tahun 2026: 1.360 orang
- Tahun 2027: 1.202 orang
- Tahun 2028: 1.206 orang
- Tahun 2029: 1.202 orang
Program Gratispol Generasi Emas ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan apresiasi kepada para petugas rumah ibadah yang telah berdedikasi dalam melayani umat beragama. Pemberangkatan bertahap ini menjamin kelancaran pelaksanaan program dan memastikan semua penerima manfaat dapat merasakan manfaatnya.