Kaltim Kirim Dokter Anak Purnatugas ke Misi Kemanusiaan: Relawan Kesehatan Palestina Dilepas Resmi
Dinas Kesehatan Kaltim melepas seorang dokter anak purnatugas sebagai bagian dari tim Relawan Kesehatan Palestina, menunjukkan kepedulian daerah terhadap krisis kemanusiaan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan komitmennya terhadap isu kemanusiaan global. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim secara resmi melepas seorang relawan medis untuk misi kemanusiaan di Palestina. Pelepasan ini berlangsung di Samarinda pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Relawan tersebut adalah Dr. Bambang Surip, seorang dokter spesialis anak purnatugas. Ia akan bergabung dengan tim Emergency Medical Team (EMT) yang diinisiasi oleh Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI). Keberangkatan Dr. Bambang dijadwalkan pada 5 Agustus 2025.
Misi ini menjadi sangat krusial mengingat kondisi kemanusiaan di Palestina. Terutama banyaknya anak-anak yang menjadi korban konflik. Kehadiran Dr. Bambang diharapkan dapat memberikan bantuan medis yang sangat dibutuhkan di sana.
Peran Kaltim dalam Misi Kemanusiaan Global
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menyampaikan apresiasi mendalam atas kesediaan Dr. Bambang Surip. Ia menyebut Dr. Bambang sebagai putra terbaik Kaltim yang mendedikasikan diri untuk misi kemanusiaan ini. Kaltim merasa bangga dapat berkontribusi dalam upaya global ini.
Kontribusi ini mencerminkan kepedulian masyarakat Kaltim terhadap kondisi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Pelepasan relawan kesehatan Palestina ini menjadi bukti nyata solidaritas. Ini juga menunjukkan bahwa semangat kemanusiaan melampaui batas geografis.
Dr. Bambang Surip adalah satu-satunya perwakilan dari Kaltim dalam misi ini. Ia akan bergabung dengan dua relawan lain dari Jakarta dan Jawa Tengah. Keberadaan seorang dokter spesialis anak sangat vital dalam kondisi konflik.
Pesan Profesionalisme dan Keamanan
Jaya Mualimin berpesan kepada Dr. Bambang agar senantiasa bekerja secara profesional. Ia juga menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik sesuai keahliannya. Profesionalisme adalah kunci utama dalam misi kemanusiaan.
Selain itu, Jaya juga mengingatkan pentingnya menjaga diri dan mematuhi semua aturan yang berlaku di Yordania. Yordania akan menjadi pintu masuk menuju Palestina bagi tim relawan. Kepatuhan terhadap aturan setempat sangat penting untuk kelancaran misi dan keselamatan.
"Penting untuk tetap berada dalam koridor kenegaraan," tegas Jaya. "Ikuti aturan yang ada di sana, karena jika tidak, ada risiko besar yang mungkin terjadi." Pesan ini menekankan aspek keamanan dan legalitas dalam menjalankan tugas sebagai relawan kesehatan Palestina.
Detail Misi dan Kontribusi Indonesia
Dr. Bambang Surip menjelaskan bahwa misi ini merupakan misi EMT ke-40 secara internasional. Namun, bagi Indonesia, ini adalah misi EMT yang keempat kalinya. Ini menunjukkan peningkatan partisipasi Indonesia dalam respons medis darurat global.
Dari enam orang yang awalnya lolos seleksi, hanya tiga orang dari Indonesia yang akhirnya berangkat. Dua orang mengundurkan diri dan satu tidak lolos verifikasi. Dr. Bambang adalah satu-satunya perwakilan dari Kaltim yang berhasil lolos seleksi ketat ini.
Dr. Bambang dijadwalkan akan kembali dari Yordania pada 23 Agustus 2025. Keberadaan seorang dokter spesialis anak dalam tim sangat relevan. Hal ini mengingat banyaknya anak-anak yang menjadi korban konflik di wilayah tersebut. Misi relawan kesehatan Palestina ini diharapkan dapat membawa harapan dan bantuan nyata bagi mereka.