Keindahan Alam dan Harmoni Musik: Jazz Gunung Ijen Perkaya Pariwisata Banyuwangi
BRI Jazz Gunung Ijen secara konsisten memperkaya segmentasi pariwisata di Banyuwangi, memadukan keindahan alam Gunung Ijen dengan harmoni musik jazz.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan bahwa perhelatan BRI Jazz Gunung Ijen secara konsisten memperkaya segmentasi pariwisata di daerahnya. Acara musik bergengsi ini telah menjadi bagian integral dari Banyuwangi Festival yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Perpaduan seni etnik dan modern menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Konser yang memadukan musik jazz dengan keindahan alam Gunung Ijen ini digelar di Taman Gandrung Terakota, Kabupaten Banyuwangi. Pada Sabtu (9/8) malam, acara tersebut sukses menyuguhkan penampilan berkelas bagi para pecinta musik. Lokasi yang strategis di kaki Gunung Ijen menambah pengalaman unik bagi para pengunjung.
Jazz Gunung Ijen tidak hanya menawarkan hiburan semata, tetapi juga mengusung konsep pemberdayaan ekonomi lokal. Gerai-gerai UMKM menjadi sajian utama di lokasi acara, memberikan peluang bagi pelaku usaha kecil. Hal ini sejalan dengan visi "jazz n beyond" yang diusung oleh penyelenggara, memperluas dampak positif acara.
Harmonisasi Musik dan Budaya Lokal
Bupati Ipuk secara khusus mengapresiasi kolaborasi penyelenggara Jazz Gunung dengan musisi lokal Banyuwangi. Kolaborasi ini membuktikan bahwa musik daerah dapat dipadukan secara apik dengan balutan jazz modern. Inisiatif semacam ini membuka peluang baru bagi seniman setempat untuk dikenal lebih luas.
Penyanyi asal Banyuwangi, Suliyana, tampil memukau dalam series ketiga Jazz Gunung Ijen ini. Bersama 13 personel Glam Orchestra, Suliyana membawakan lagu-lagu daerah yang familiar di telinga publik. Aransemen jazz yang berkelas berhasil membius penonton, menciptakan suasana yang tak terlupakan.
Lagu-lagu berbahasa Jawa seperti "Cundamani", "Kanggo Riko", dan "Layang Sworo" disajikan dengan nuansa jazz yang kaya dan modern. Penampilan ini menunjukkan potensi besar musik tradisional untuk menembus pasar global dan diterima berbagai kalangan. Para penonton terpukau dan tidak beranjak dari tempatnya hingga akhir acara.
Jazz sebagai Medium Branding Pariwisata
Sigit Pramono, Founder Jazz Gunung, menyatakan bahwa upaya yang dilakukan Suliyana dan Glam Orchestra bertujuan melahirkan cita rasa musik mendunia. Konsep ini memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi budaya dan pariwisata yang inovatif. Musik menjadi jembatan antarbudaya yang efektif.
Menurut Sigit, jazz terbukti mampu menjadi medium efektif untuk meningkatkan citra dan kelas suatu hal, termasuk destinasi wisata. Hal ini sangat relevan dalam konteks pariwisata modern, di mana pengalaman unik dan berkelas menjadi nilai jual utama. Jazz Gunung Ijen menjadi contoh nyata keberhasilan strategi ini.
Acara BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen ini merupakan bagian dari rangkaian pagelaran musik jazz yang lebih besar. Dua series sebelumnya telah sukses diselenggarakan di Gunung Bromo, menarik ribuan pengunjung. Rencana untuk menggelar series serupa di gunung-gunung lain di Indonesia menunjukkan ambisi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis musik.
Keberlanjutan acara seperti Jazz Gunung Ijen diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Selain itu, acara ini juga mempromosikan kekayaan budaya dan keindahan alam Indonesia kepada khalayak yang lebih luas. Inovasi dalam penyelenggaraan acara akan terus dilakukan untuk menjaga daya tarik.