Kejari Bengkulu Gandeng SMK Rawat Barang Bukti, Siswa Dapat Pengalaman Langsung!
Kejari Bengkulu berkolaborasi dengan SMK untuk merawat barang bukti kendaraan, memberikan siswa pengalaman praktik kerja lapangan dan meningkatkan nilai aset negara.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu menjalin kerja sama inovatif dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Bengkulu. Kerja sama ini berfokus pada pemeliharaan dan perawatan barang bukti dan aset negara berupa kendaraan roda dua dan empat yang disita. Kerja sama ini diinisiasi untuk menjaga kualitas, kuantitas, dan keaslian barang bukti, serta meningkatkan nilai ekonomis aset negara sebelum dilelang.
Kepala Seksi Pemulihan Aset Dan Pengelolaan Barang Bukti (PAPBB) Kejari Bengkulu, Marjek Ravilo, menjelaskan bahwa penjajakan kerja sama telah dilakukan dengan kepala-kepala SMK di Kota Bengkulu melalui Bidang SMK Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis barang bukti kendaraan sebelum dilelang, sehingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dapat lebih maksimal. "Memang benar saat ini kami sedang melakukan penjajakan kerja sama perawatan barang bukti kendaraan roda dua dan roda empat dengan para kepala SMK di Kota Bengkulu melalui Bidang SMK Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu," kata Marjek Ravilo di Kota Bengkulu, Rabu.
Kerja sama ini memberikan manfaat ganda. Bagi Kejari Bengkulu, perawatan kendaraan rampasan menjadi lebih terjamin, mencegah penyusutan nilai sebelum dilelang. Sementara bagi siswa SMK, kerja sama ini menjadi kesempatan emas untuk praktik kerja lapangan (PKL) dan menerapkan ilmu yang telah didapat di sekolah. "Diharapkan rencana kerja sama tersebut nantinya dapat membawa dampak positif bagi semua pihak yakni para siswa SMK dapat mempraktikkan ilmu yang mereka peroleh di sekolah dan Kejari Bengkulu terbantu dalam hal perawatan kendaraan hasil rampasan yang tersimpan di gudang barang bukti sehingga tidak terjadi penyusutan nilai kendaraan saat akan dilelang," tambah Marjek.
Kerja Sama Menguntungkan Semua Pihak
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Rainer Atu, memberikan sambutan positif atas inisiatif Kejari Bengkulu. Beliau menekankan bahwa kerja sama ini akan memberikan kesempatan berharga bagi siswa SMK otomotif untuk menjalani PKL di lingkungan Kejari Bengkulu. Pengalaman langsung merawat barang bukti kendaraan akan melengkapi pengetahuan dan keterampilan mereka.
Rainer Atu menambahkan, "Kami menyambut positif rencana kerja sama yang digagas bidang PAPBB Kejari Bengkulu yang akan menggandeng para siswa SMK bidang otomotif di Kota Bengkulu untuk ikut memelihara, merawat benda sitaan, barang bukti maupun barang rampasan negara berupa kendaraan bermotor. Sebab para siswa SMK mengusai bidang otomotif." Dengan demikian, kerja sama ini menjadi solusi win-win solution bagi Kejari Bengkulu dan para siswa SMK.
Melalui program ini, diharapkan tercipta sinergi positif antara lembaga pemerintahan dan lembaga pendidikan. Siswa SMK memperoleh pengalaman praktik yang berharga, sementara Kejari Bengkulu mendapatkan dukungan dalam pengelolaan aset negara. Hal ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan optimalisasi pengelolaan aset negara.
Manfaat Praktis Kerja Sama Kejari Bengkulu dan SMK
- Peningkatan Nilai Aset Negara: Perawatan yang baik oleh siswa SMK akan menjaga nilai ekonomis barang bukti kendaraan sebelum dilelang, sehingga meningkatkan PNBP.
- Pengalaman Praktik Siswa SMK: Siswa SMK otomotif mendapatkan kesempatan PKL dan pengalaman nyata dalam merawat kendaraan, melengkapi pengetahuan akademis mereka.
- Efisiensi Pengelolaan Aset: Kejari Bengkulu mendapatkan bantuan dalam perawatan barang bukti, mengurangi beban kerja dan memastikan kondisi aset tetap terjaga.
- Sinergi Lembaga: Kerja sama ini memperkuat kolaborasi antara lembaga pemerintahan dan pendidikan, menciptakan manfaat bersama.
Kerja sama Kejari Bengkulu dan SMK ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antar lembaga dapat memberikan manfaat yang signifikan, baik bagi sektor pendidikan maupun pengelolaan aset negara. Inovasi ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.