Kerugian Fantastis Rp2,75 Miliar, Gulkarmat Taksir Akibat Kebakaran Kapal Muara Baru
Empat kapal nelayan di Dermaga Muara Baru, Jakarta Utara, hangus terbakar, menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp2,75 miliar. Simak kronologi lengkap kebakaran kapal Muara Baru yang menggemparkan ini.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menaksir kerugian akibat kebakaran kapal di Dermaga Muara Baru, Penjaringan, mencapai angka fantastis Rp2,75 miliar. Insiden ini melibatkan empat kapal nelayan yang hangus terbakar pada Sabtu pagi. Peristiwa ini menjadi perhatian serius mengingat dampak ekonomi yang ditimbulkannya.
Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menegaskan bahwa taksiran kerugian tersebut berasal dari empat kapal yang terdampak. Kebakaran ini tidak hanya menyebabkan kerugian material yang besar, tetapi juga mengganggu aktivitas nelayan di kawasan tersebut. Pihak berwenang terus melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti insiden.
Peristiwa kebakaran kapal Muara Baru ini bermula sekitar pukul 07.30 WIB, ketika saksi mata mendengar teriakan kebakaran dari arah kapal. Api yang membesar dengan cepat menjadi ancaman serius bagi kapal-kapal lain di sekitarnya. Upaya pemadaman awal oleh ABK tidak berhasil menghentikan laju api yang terus membesar.
Kronologi Terbakarnya Empat Kapal Nelayan
Informasi awal kebakaran empat kapal nelayan ini didapatkan dari saksi anak buah kapal (ABK) yang hendak keluar untuk membeli makanan. Sekitar pukul 07.30 WIB, mereka mendengar teriakan kebakaran dari arah kapal yang berada di dekat posisi mereka. Saksi kemudian turun dari kapal dan melihat api mulai muncul dari KM Starindo Jaya 1, tepatnya di bagian belakang kapal dekat tangki air.
Tiga orang saksi berusaha keras memadamkan api menggunakan air dari mesin pompa yang ada di kapal mereka. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil optimal. Tiupan angin yang cukup kencang di kawasan dermaga menjadi faktor utama yang membuat api semakin membesar dan sulit dikendalikan.
Melihat api yang terus berkobar, para saksi berupaya menjauhkan kapal yang terbakar dari kapal-kapal lain di sekitarnya. Sayangnya, karena kombinasi ombak dan hembusan angin yang kuat, KM Starindo Jaya 1 yang sedang terbakar justru menyentuh tiga kapal lain yang berdekatan. Kontak ini menyebabkan api dengan cepat menjalar dan membesar ke kapal-kapal lainnya.
Upaya Pemadaman dan Dampak Kerugian
Mendapat laporan kebakaran, petugas Gulkarmat langsung bergerak cepat mengirimkan personel dan mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Tim pemadam tiba di lokasi pada pukul 07.54 WIB dan segera memulai operasi pemadaman pada pukul 07.55 WIB. Respons cepat ini sangat krusial untuk mencegah api meluas lebih jauh.
Sebanyak 90 personel pemadam kebakaran dikerahkan, didukung oleh 16 unit mobil pemadam untuk mengatasi kobaran api yang melahap empat kapal. Kerja keras tim Gulkarmat akhirnya membuahkan hasil. Api berhasil dikuasai dan dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 11.00 WIB, setelah berjuang selama beberapa jam.
Dalam insiden kebakaran kapal Muara Baru ini, Gatot Sulaeman memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka yang dilaporkan. Meskipun kerugian materiil mencapai miliaran rupiah, keselamatan jiwa menjadi prioritas utama. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana di area pelabuhan.