Kinerja Pariwisata Indonesia Semester I 2025 Meningkat Drastis: Wisman Melonjak, Ekonomi Tumbuh Positif
Kinerja Pariwisata Indonesia pada semester pertama 2025 menunjukkan tren positif, ditandai lonjakan kunjungan wisman dan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
JAKARTA – Sektor pariwisata Indonesia mencatatkan kinerja yang sangat positif pada semester pertama tahun 2025. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan bahwa tren menggembirakan ini terlihat dari pertumbuhan wisatawan domestik yang lebih tinggi dibandingkan perjalanan ke luar negeri.
Peningkatan ini menjadi indikator kuat pemulihan dan penguatan sektor pariwisata pascapandemi. Angka kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara sama-sama menunjukkan peningkatan signifikan pada paruh pertama tahun ini. Kondisi ini memberikan optimisme besar bagi keberlanjutan sektor pariwisata nasional.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi capaian tersebut, menunjukkan bahwa sektor pariwisata tidak hanya pulih, tetapi juga berkembang pesat. Kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional semakin terasa. Hal ini menjadi bukti nyata ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.
Lonjakan Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara
BPS melaporkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama Januari hingga Juni 2025 mencapai 7,05 juta. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 9,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan jumlah wisman ke Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri. Pada periode yang sama, tercatat 4,57 juta perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri, atau hanya meningkat 3,25 persen dari tahun 2024. Selisih antara wisman dan wisatawan nasional mencapai 2,48 juta pada semester pertama 2025, naik dari 2,01 juta pada periode yang sama tahun 2024.
Secara spesifik pada Juni 2025, angka kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,42 juta, melonjak 18,20 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, perjalanan wisatawan nusantara pada Juni 2025 mencapai 105,12 juta perjalanan, meningkat 25,93 persen dibandingkan Juni 2024. Angka perjalanan wisatawan nasional pada Juni 2025 tercatat sebanyak 727,56 ribu, meskipun sedikit turun 15,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kinerja positif sektor pariwisata memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada kuartal kedua 2025, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,12 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan 5,05 persen pada kuartal kedua 2024.
Menteri Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Beliau menekankan bahwa di tengah ketidakpastian dan tantangan geopolitik global, sektor pariwisata terbukti mampu berkontribusi besar terhadap PDB. Sektor ini juga berperan penting dalam menjaga daya tahan atau resiliensi perekonomian nasional.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa pariwisata bukan hanya sekadar sektor hiburan, tetapi juga pilar ekonomi yang kuat. Kemampuan sektor ini untuk terus tumbuh di tengah berbagai dinamika global menjadi indikator positif bagi stabilitas ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Strategi Pemerintah Dorong Sektor Pariwisata
Guna lebih menggairahkan kegiatan pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan strategis. Kebijakan tersebut meliputi diskon tarif tiket pesawat, kereta api, dan kapal laut, serta potongan tarif penggunaan jalan tol. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban biaya perjalanan dan mendorong mobilitas masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan bantuan sosial dan subsidi upah, serta memberikan gaji ke-13. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga mereka memiliki lebih banyak kemampuan untuk berwisata. Peningkatan daya beli secara langsung akan berdampak pada peningkatan konsumsi di sektor pariwisata.
Kementerian Pariwisata juga aktif melaksanakan program prioritas, seperti penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pokdarwis akan diberdayakan sebagai pengelola Koperasi Merah Putih di desa wisata, dengan proyek percontohan dimulai di 80 desa wisata. Inisiatif ini ditargetkan menjangkau lebih dari 6.000 desa wisata, mendukung pembentukan koperasi sebagai pilar ekonomi berbasis komunitas.