Lebih dari 1.900 Hewan Kurban Masuk Kotim Jelang Idul Adha
Jelang Idul Adha, lebih dari 1.900 hewan kurban telah masuk ke Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dan Dinas Pertanian setempat melakukan pengecekan ketat untuk mencegah penyakit.
Lebih dari 1.900 hewan kurban telah memasuki Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Hal ini diungkapkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim. Hewan-hewan tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Sulawesi, Madura, dan Jawa, dan didata sejak awal Mei untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban tersebut.
Petugas Medik Veteriner Muda Bidang Peternakan dan Hewan Kurban DPKP Kotim, Danik Ariyanti, menjelaskan bahwa pendataan dan pengecekan hewan kurban dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Pemeriksaan meliputi kondisi fisik hewan dan kelengkapan surat-surat, termasuk Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Langkah ini penting untuk menjamin kesehatan hewan kurban dan keamanan masyarakat.
Kedatangan hewan kurban dalam jumlah besar ini bertujuan memenuhi permintaan masyarakat Kotim yang ingin berkurban. Bahkan, warga dari kabupaten tetangga pun turut mencari hewan kurban di Kotim. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan hewan kurban di wilayah tersebut menjelang Idul Adha.
Pengecekan Hewan Kurban di Kotim
DPKP Kotim melakukan dua tahap pengecekan hewan kurban. Tahap pertama dilakukan saat hewan kurban tiba di Kotim, dengan pemeriksaan umum kondisi fisik dan kelengkapan dokumen. Hewan yang sakit akan dianjurkan untuk diobati dan petugas DPKP siap membantu proses pengobatan.
Pemeriksaan lebih detail atau pemeriksaan ante mortem dilakukan satu minggu sebelum Idul Adha. Pemeriksaan ini memastikan hewan kurban memenuhi syarat syariat Islam, seperti kondisi kesehatan, fisik, kelengkapan testis pada hewan jantan, dan usia hewan.
Hewan yang sakit akan kembali diperiksa H-1 Idul Adha. Jika telah sembuh, hewan tersebut diperbolehkan untuk dikurbankan. Sebaliknya, jika masih sakit, hewan tersebut tidak diperbolehkan untuk dikurbankan.
"Jadi setiap ada hewan kurban datang kami cek, kalau saat pengecekan itu ada yang sakit maka kami anjurkan pemiliknya untuk segera mengobati dan biasanya untuk pengobatan itu memanggil petugas kami juga," ujar Danik Ariyanti.
Antisipasi Penyakit Hewan
Langkah-langkah yang dilakukan DPKP Kotim ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit hewan. Dengan melakukan pengecekan secara berkala, diharapkan hewan kurban yang beredar di Kotim dalam kondisi sehat dan layak untuk dikurbankan.
Selain itu, langkah ini juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan berkurban. Mereka dapat yakin bahwa hewan kurban yang mereka pilih dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat.
Pemantauan kesehatan hewan kurban ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah kurban.
Kesimpulan
Lebih dari 1900 hewan kurban yang telah masuk ke Kotim menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk berkurban. DPKP Kotim berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan yang ketat. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjamin kelancaran pelaksanaan ibadah kurban di Kotim.