Lion Air Siap Terbangkan Jamaah Haji Embarkasi Padang, Kemenag Pastikan Kesiapan Armada
Kemenag Sumbar memastikan Lion Air siap memberangkatkan jamaah haji Embarkasi Padang pada musim haji 1446 H dengan kapasitas pesawat yang lebih besar dan jadwal penerbangan khusus.
Kemenag Sumbar memastikan Lion Air telah siap memberangkatkan jamaah calon haji Embarkasi Padang menuju Tanah Suci pada musim haji tahun 1446 Hijriah. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar, Mahyudin, di Padang pada Minggu, 13 April. Kepastian ini didapat setelah dua kali pertemuan antara Kemenag dan pihak Lion Air, yang membahas kesiapan armada dan operasional penerbangan haji.
Lion Air akan menyediakan satu pesawat berkapasitas 420 jamaah haji ditambah tiga petugas, peningkatan signifikan dari kapasitas 393 penumpang pada musim haji sebelumnya. Pihak Kemenag juga memastikan usia pesawat yang akan digunakan tidak lebih dari 10 tahun, menjamin keselamatan dan kenyamanan para jamaah selama penerbangan.
Keputusan menggunakan Lion Air untuk pemberangkatan jamaah haji Padang ini telah menimbulkan beberapa pertanyaan dari masyarakat. Namun, Kemenag menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada maskapai lain yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, selain Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Hal ini juga sebagai upaya untuk menghindari monopoli dalam layanan penerbangan haji.
Lion Air Siap Layani Jamaah Haji Embarkasi Padang
Dalam persiapannya untuk musim haji 2025, Lion Air menyiapkan tiga pesawat. Satu pesawat didedikasikan untuk Embarkasi Padang, satu lagi untuk Embarkasi Banjarmasin, dan satu pesawat cadangan untuk mengantisipasi kendala teknis pada pesawat utama. Dengan demikian, diharapkan proses keberangkatan jamaah haji dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin, menepis kekhawatiran masyarakat terkait reputasi Lion Air, khususnya mengenai potensi keterlambatan penerbangan (delay). Ia menjelaskan bahwa sistem penerbangan haji berbeda dengan penerbangan domestik. Untuk penerbangan haji, Lion Air akan menggunakan sistem satu pesawat untuk satu rute pulang pergi.
"Ini beda dengan penerbangan domestik. Satu pesawat untuk bolak-balik. Misal, berangkat kloter pertama lalu pulangnya pesawat kosong. Lalu berangkat kloter kedua dan pulangnya kosong. Begitu seterusnya," jelas Mahyudin. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir potensi delay yang sering terjadi pada penerbangan domestik akibat penggunaan satu pesawat untuk beberapa rute sekaligus.
"Kami telah melaksanakan dua kali pertemuan dengan pihak Lion Air dan mereka menyatakan sudah siap untuk memberangkatkan calon haji Embarkasi Padang," kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Mahyudin. Pernyataan ini menegaskan komitmen Lion Air dalam memberikan layanan terbaik bagi para jamaah haji.
Menjawab Kekhawatiran Masyarakat
Mahyudin mengakui adanya persepsi negatif di masyarakat terkait Lion Air. Namun, ia menekankan bahwa sistem penerbangan haji yang diterapkan berbeda dengan penerbangan domestik reguler. Penggunaan pesawat khusus untuk penerbangan haji bolak-balik Padang-Mekkah-Padang akan meminimalisir risiko keterlambatan.
Kemenag juga telah memberikan penjelasan kepada calon jamaah haji terkait pemilihan Lion Air sebagai salah satu maskapai penerbangan haji. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi maskapai nasional dalam melayani kebutuhan penerbangan haji.
Dengan persiapan yang matang dan sistem penerbangan khusus, Kemenag optimistis Lion Air mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan aman dalam memberangkatkan jamaah haji Embarkasi Padang ke Tanah Suci.
Secara keseluruhan, persiapan keberangkatan haji tahun ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah. Dengan adanya tambahan kapasitas pesawat dan sistem penerbangan khusus, diharapkan keberangkatan jamaah haji dapat berjalan lancar dan tanpa kendala.