Luas Lahan Dua Kali Lipat! Pemprov dan Baznas Perkuat Ketahanan Pangan Gorontalo untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Pemprov Gorontalo dan Baznas perkuat kerja sama dalam program Ketahanan Pangan Gorontalo, fokus pada pemberdayaan masyarakat miskin ekstrem dengan perluasan lahan jagung.

Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berkomitmen penuh memperkuat kerja sama strategis. Fokus utama adalah membangun program ketahanan pangan yang menyentuh langsung masyarakat miskin ekstrem di wilayah tersebut.

Komitmen ini ditegaskan oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, usai menerima Kepala Baznas Provinsi Gorontalo, Hamka Arbie, beserta jajaran pada Senin, 4 Agustus. Pertemuan audiensi ini berlangsung di ruang kerja Wakil Gubernur.

Salah satu poin krusial yang dibahas adalah kelanjutan Program Lumbung Pangan Komoditas Jagung. Program ini sebelumnya telah diusulkan oleh Baznas Provinsi Gorontalo kepada Baznas RI dan kini mulai menunjukkan kemajuan signifikan.

Program Lumbung Pangan Komoditas Jagung merupakan aspirasi lama Wakil Gubernur Idah Syahidah sejak beliau masih menjabat sebagai anggota Komisi VIII DPR RI. Kini, aspirasi tersebut mulai terealisasi dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.

"Alhamdulillah, program yang dulu saya usulkan kini diterima dan ditingkatkan," ujar Idah Syahidah dengan rasa syukur. Beliau menambahkan bahwa alokasi lahan untuk program ini mengalami peningkatan signifikan.

Dari alokasi awal seluas 25 hektare, kini program tersebut diperluas menjadi 50 hektare. Peningkatan ini menjadi langkah konkret dalam upaya membantu masyarakat miskin ekstrem di Gorontalo untuk mencapai kemandirian pangan.

Program ini dirancang khusus untuk memberdayakan petani miskin, atau yang disebut mustahik. Tujuannya adalah agar mereka dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui penguatan produksi jagung secara berkelanjutan.

Pelaksanaan Program Lumbung Pangan Komoditas Jagung memiliki sifat yang fleksibel dalam penentuan lokasi. Penentuan tersebut akan didasarkan pada kesiapan lahan serta kebijakan daerah yang berlaku.

Salah satu wilayah yang saat ini sedang dipertimbangkan secara serius sebagai lokasi pelaksanaan adalah Gorontalo Utara. Pemilihan lokasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat setempat.

Sebagai dasar hukum dan operasional, Baznas RI telah mengeluarkan surat resmi terkait program ini. Hal ini menunjukkan dukungan penuh dari tingkat nasional terhadap inisiatif ketahanan pangan di Gorontalo.

Saat ini, Baznas Provinsi Gorontalo sedang aktif melakukan asesmen lapangan. Proses ini bertujuan untuk memverifikasi secara langsung calon penerima manfaat dan memastikan program ini tepat sasaran. Tim dari Baznas RI juga dijadwalkan akan turun langsung ke lokasi untuk memastikan kesiapan teknis dan sosial di daerah.

Wakil Gubernur Idah Syahidah juga merencanakan audiensi lanjutan dengan Baznas RI. Audiensi ini akan membahas detail teknis implementasi program, termasuk opsi distribusi lahan yang paling efektif.

Pertimbangan utama adalah apakah seluruh 50 hektare lahan akan difokuskan pada satu wilayah atau akan disebar di beberapa titik. Keputusan ini akan diambil untuk memastikan manfaat program dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat.

"Yang paling penting adalah program ini menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan dan pelaksanaannya benar-benar tepat sasaran," tegas Idah Syahidah. Penekanan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap efektivitas program.

Melalui sinergi antara Pemprov Gorontalo dan Baznas, diharapkan program ketahanan pangan ini tidak hanya meningkatkan produksi jagung, tetapi juga secara signifikan memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat miskin ekstrem di Gorontalo.