Makna Mendalam HUT 80 RI: Rosan Roeslani Serukan Indonesia Merdeka dari Kemiskinan, Korupsi, dan Kebodohan

Menteri Investasi Rosan Roeslani memberikan makna baru pada HUT 80 RI, menyerukan kemerdekaan sejati dari belenggu kemiskinan, korupsi, dan kebodohan. Apa harapannya untuk pemerintahan Prabowo?

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, memberikan pandangan mendalam mengenai makna Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan sejati harus mencakup pembebasan bangsa dari berbagai belenggu. Rosan menekankan pentingnya mencapai kemerdekaan dari kemiskinan, korupsi, dan kebodohan.

Pernyataan tersebut disampaikan Rosan usai menghadiri Upacara Detik-detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera di Istana Merdeka, Jakarta. Pada Minggu pagi, ia ditemui awak media di Istana Kepresidenan. Rosan menyampaikan bahwa perjuangan bangsa tidak berhenti pada kemerdekaan politik semata, namun harus terus berlanjut.

Rosan Roeslani, yang juga CEO BPI Danantara Indonesia, mengungkapkan harapannya terhadap pemerintahan mendatang. Ia berharap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat membawa Indonesia menuju kemajuan. Visi ini selaras dengan tema peringatan HUT 80 RI, yakni "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju."

Menurut Rosan Roeslani, esensi kemerdekaan jauh melampaui proklamasi fisik. "Kemerdekaan buat kami adalah kita harus merdeka dari kemiskinan, merdeka dari korupsi, merdeka dari kebodohan," ujarnya. Ia menambahkan, bangsa ini juga harus merdeka dari malnutrisi, serta berbagai bentuk keterbatasan lainnya yang menghambat potensi rakyat.

Pandangan ini menyoroti dimensi sosial dan ekonomi dari kemerdekaan yang berkelanjutan. Rosan melihat bahwa tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah mengatasi masalah fundamental tersebut. Dengan demikian, kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Fokus pada kemerdekaan dari kemiskinan dan kebodohan menunjukkan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia. Hal ini krusial untuk memastikan Indonesia mampu bersaing di kancah global. Visi ini menjadi landasan penting bagi arah pembangunan nasional ke depan.

Sebagai bagian dari jajaran pemerintahan, Rosan Roeslani menaruh harapan besar pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia optimis bahwa Kabinet Merah Putih akan mampu mengemban amanah rakyat. Tujuannya adalah membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan berkembang pesat di berbagai sektor.

Harapan ini sejalan dengan semangat peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI yang bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju." Tema tersebut mencerminkan ambisi kolektif bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kedaulatan penuh. Ini merupakan fondasi kuat untuk melangkah ke masa depan dengan optimisme.

Pemerintahan baru diharapkan dapat melanjutkan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Penekanan pada kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama. Dengan demikian, cita-cita kemerdekaan yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa dapat terwujud secara komprehensif.

Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, berlangsung khidmat. Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung jalannya upacara tersebut. Acara ini menjadi puncak perayaan nasional yang dinanti-nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Rosan Roeslani tampil mengenakan pakaian adat Betawi. Ia menjelaskan bahwa pilihan busana ini didasari oleh asal-usulnya yang memang dari Betawi. "Ayah saya Betawi asli," kata Rosan, yang hadir bersama sang istri yang juga mengenakan pakaian adat serupa.

Selain upacara utama, peringatan HUT 80 RI juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Beberapa di antaranya adalah Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monumen Nasional ke Istana dan sebaliknya. Ada pula Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan yang semakin menyemarakkan suasana perayaan.