Megawati Tegaskan Pentingnya Loyalitas Kader PDIP: Minta yang Tak Setia Mundur dari Partai
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta loyalitas kader PDIP penuh. Ia menegaskan, yang tak setia lebih baik mundur, demi menjaga ideologi partai.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pesan tegas mengenai loyalitas kader partai. Dalam pidato politiknya pada Kongres Ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, pada Sabtu, 2 Agustus, Megawati menekankan pentingnya kesetiaan terhadap instruksi partai.
Presiden Kelima Republik Indonesia ini secara lugas meminta agar kader yang tidak menunjukkan kesetiaan penuh terhadap partai untuk mengundurkan diri. Permintaan ini disampaikan di hadapan ribuan kader PDIP yang berkumpul dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Megawati menegaskan bahwa mandat yang diberikan kepadanya sebagai ketua umum harus direspons dengan tanggung jawab penuh. Ia meminta seluruh kader untuk berjanji patuh terhadap instruksinya, sembari mengingatkan bahwa PDIP bukanlah tempat untuk mencari keuntungan pribadi.
Penegasan Loyalitas Kader sebagai Fondasi Partai
Megawati Soekarnoputri secara eksplisit meminta seluruh kader PDIP untuk selalu patuh dan setia terhadap instruksinya. Menurutnya, kesetiaan ini merupakan fondasi utama dalam menjaga kekuatan dan integritas partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut. Permintaan ini menjadi sorotan utama dalam agenda kongres yang berlangsung di Pulau Dewata.
Ia menegaskan bahwa jika ada kader yang tidak siap menjalankan instruksi dengan penuh kesetiaan, lebih baik mereka mundur secara ksatria. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Megawati untuk memastikan bahwa setiap kader memiliki dedikasi yang tak tergoyahkan terhadap tujuan dan ideologi partai.
Pentingnya loyalitas kader PDIP ini ditekankan untuk menghindari penyalahgunaan partai sebagai sarana. Megawati tidak ingin PDIP dijadikan tempat berlindung dari kesalahan atau sebagai ajang untuk mencari kekuasaan dan kekayaan pribadi. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip dasar perjuangan partai.
Menjaga Integritas dan Menolak Pencarian Kekuasaan Pribadi
Megawati Soekarnoputri mengingatkan kader PDIP untuk tidak mengabaikan ancaman dari dalam partai itu sendiri. Ia menyatakan bahwa musuh partai bukan hanya kekuatan dari luar atau kondisi global, melainkan juga potensi penyalahgunaan dari internal kader.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya integritas setiap individu yang bernaung di bawah panji PDIP. Partai ini, menurut Megawati, harus tetap menjadi wadah perjuangan ideologi, bukan sekadar tangga untuk meraih posisi atau keuntungan personal.
Penekanan pada integritas ini menjadi krusial untuk menjaga muruah partai di mata publik. Dengan menolak praktik pencarian kekuasaan dan kekayaan pribadi, PDIP diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat dan konsisten dalam menjalankan misi politiknya.
Mandat Ketua Umum sebagai Beban Tanggung Jawab
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa mandat yang diberikan kepadanya untuk kembali memimpin PDIP diterima dengan penuh rasa tanggung jawab, bukan dengan kebahagiaan semata. Ia memandang kepercayaan ini sebagai sebuah beban, bukan pujian, yang harus diemban dengan serius.
Sebagai Ketua Umum, Megawati menegaskan perannya bukan untuk dilayani, melainkan untuk menjaga api ideologi partai agar tidak padam. Komitmen ini menunjukkan dedikasinya yang mendalam terhadap kelangsungan dan kemurnian perjuangan PDIP.
Perspektif Megawati mengenai kepemimpinan ini mencerminkan filosofi bahwa jabatan adalah amanah. Ia bertekad untuk terus memastikan bahwa nilai-nilai dasar dan tujuan ideologis partai tetap terjaga, terlepas dari tantangan yang mungkin dihadapi.