Meluasnya Kebakaran Lahan Singkawang di Jalan Bandara, Tahukah Anda Gambut Bisa Terbakar Hingga Kedalaman 3 Meter?
Kebakaran Lahan Singkawang di Jalan Bandara semakin meluas, mencapai 5 hektare dengan kabut asap mulai menyelimuti kota. Bagaimana upaya pemkot mengatasinya?
Kebakaran lahan yang terjadi di Jalan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat, terus meluas. Peristiwa ini telah menyebabkan kabut asap mulai menyelimuti kota setempat.
Menurut data dari Daops Manggala Agni Kalimantan IX/Singkawang, area terdampak kini mencapai 5 hektare. Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim di lapangan.
Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan IX/Singkawang, Yuyu Wahyudin, menyatakan kesulitan dalam memadamkan api. Hal ini disebabkan jenis lahan yang terbakar adalah tanah gambut.
Kedalaman gambut yang mencapai sekitar 3 meter membuat api sulit dipadamkan secara menyeluruh. Hingga kini, baru sekitar 0,35 hektare yang berhasil dikendalikan.
Pemadaman akan dilanjutkan pada hari berikutnya untuk mencegah api menjalar ke areal yang lebih luas. Pemerintah Kota Singkawang juga mengambil langkah strategis.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, berencana membuat parit pembatas dan sumur bor. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses air dan membatasi penyebaran api.
Tantangan Pemadaman di Lahan Gambut
Kebakaran lahan di Jalan Bandara Singkawang menghadapi tantangan besar karena karakteristik tanahnya. Lahan yang terbakar mayoritas adalah gambut dengan kedalaman signifikan.
Menurut Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan IX/Singkawang, Yuyu Wahyudin, kedalaman gambut mencapai sekitar 3 meter. Kondisi ini membuat api dapat membakar di bawah permukaan tanah.
Akibatnya, meskipun api di permukaan berhasil dipadamkan, bara api masih dapat bertahan di dalam gambut. Ini menyebabkan potensi api kembali muncul sangat tinggi.
Hingga saat ini, area yang terdampak kebakaran telah mencapai 5 hektare. Namun, tim pemadam baru berhasil mengendalikan sekitar 0,35 hektare dari total area tersebut.
Tim Manggala Agni akan terus melanjutkan upaya pemadaman pada hari berikutnya. Fokus utama adalah mencegah api menjalar ke area yang belum terbakar.
Pencegahan penyebaran api sangat krusial untuk meminimalkan dampak lingkungan dan kesehatan. Kabut asap yang mulai terlihat di kota menjadi indikator urgensi penanganan.
Strategi Pemkot Singkawang Hadapi Kebakaran
Menyikapi meluasnya kebakaran lahan, Pemerintah Kota Singkawang segera mengambil tindakan proaktif. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengumumkan beberapa langkah strategis.
Salah satu inisiatif utama adalah pembangunan parit pembatas di sekitar area terbakar. Parit ini berfungsi sebagai sekat fisik untuk menghambat penyebaran api.
Selain parit, Pemkot juga berencana membuat sumur bor di lokasi kebakaran. Sumur bor ini diharapkan dapat mempermudah tim pemadam dalam memperoleh sumber air.
Akses air yang memadai sangat penting untuk mempercepat proses pemadaman api. Wali Kota Tjhai Chui Mie juga berharap agar bantuan Water Bombing segera dikerahkan.
Pengerahan Water Bombing dianggap krusial untuk memadamkan titik api secara efektif dan mencegah gangguan penerbangan di Bandara Singkawang. Hal ini menjadi prioritas utama.
Lebih lanjut, Tjhai Chui Mie menekankan pentingnya kerja sama antara Camat dan Forkopimcam. Mereka diminta meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas masyarakat yang berpotensi menyebabkan kebakaran lahan.
Edukasi mengenai bahaya kebakaran lahan bagi ekosistem dan kesehatan juga menjadi fokus. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan, terutama di musim kemarau.
Pesan ini disampaikan sebagai upaya kolektif untuk menjaga lingkungan dan mencegah terulangnya insiden serupa. Semua pihak diharapkan terlibat aktif dalam pengawasan.