Meningkatkan Ekonomi Lokal, Papua Pegunungan Programkan Konektivitas Festival Budaya 8 Kabupaten
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan mengoptimalkan konektivitas festival budaya delapan kabupaten untuk dongkrak ekonomi lokal. Bagaimana strategi ini akan menarik wisatawan?
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) setempat secara serius memprogramkan konektivitas festival budaya di delapan kabupaten. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pariwisata budaya yang kaya di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapperida Papua Pegunungan, Marthen Kogoya, di Wamena, Minggu, menyatakan komitmen pihaknya untuk mengoptimalkan program ini. Pihaknya selama ini telah mendukung Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) setiap tahunnya sejak provinsi ini terbentuk. Dukungan serupa juga diberikan kepada festival budaya di tujuh kabupaten lain, termasuk Festival Lanny di Lanny Jaya.
Rencana optimalisasi konektivitas ini akan direalisasikan mulai tahun 2026, dengan fokus pada pengembangan potensi wisata di seluruh delapan kabupaten. Komunikasi intensif akan dilakukan dengan pimpinan daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis di masing-masing kabupaten. Tujuannya adalah untuk menciptakan alur kunjungan wisatawan yang terintegrasi, memungkinkan mereka menikmati berbagai festival secara berurutan.
Strategi Konektivitas untuk Peningkatan Ekonomi
Untuk mewujudkan konektivitas festival budaya delapan kabupaten, Bapperida akan berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah dan OPD teknis terkait. Marthen Kogoya menjelaskan bahwa pengaturan yang lebih optimal akan diterapkan mulai tahun 2026. Hal ini mencakup penyusunan jadwal dan rute yang memudahkan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk mengunjungi berbagai festival.
Sebagai contoh, wisatawan yang datang untuk menyaksikan Festival Budaya Lembah Baliem di Wamena dapat melanjutkan perjalanan ke Lanny Jaya untuk Festival Lanny, kemudian ke Tolikara, dan seterusnya. Model konektivitas ini dirancang untuk memaksimalkan durasi kunjungan wisatawan di Papua Pegunungan. Dengan demikian, perputaran uang di daerah dapat meningkat, memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat.
Optimalisasi konektivitas ini krusial dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik bagi provinsi maupun delapan kabupaten. Marthen Kogoya menegaskan bahwa jika wisatawan mancanegara mengunjungi beberapa festival secara berurutan, perputaran uang di wilayah ini akan sangat besar. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat, membuka peluang ekonomi baru.
Potensi Budaya dan Pariwisata Papua Pegunungan
Wilayah ini memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan unik di setiap wilayahnya. Marthen Kogoya mencontohkan bahwa budaya Lanny, meliputi Lanny Jaya, Tolikara, dan Mamberamo Tengah, memiliki kemiripan dalam aksesoris dan tradisi. Sementara itu, budaya Lembah Wamena memiliki ciri khas tersendiri yang sangat kuat dan telah dikenal luas melalui FBLB.
Selain itu, budaya Yali dan Ngalum di kawasan ini juga memiliki keunikan yang berbeda dan sangat menarik. Jika semua potensi budaya ini dikemas dengan baik dan terintegrasi melalui program konektivitas, jumlah kunjungan wisatawan asing maupun lokal diprediksi akan meningkat drastis. Hal ini sejalan dengan visi misi gubernur dan wakil gubernur untuk mengoptimalkan potensi wisata demi kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kunjungan wisatawan akan secara langsung meningkatkan pendapatan dari pengelolaan wisata budaya, serta penjualan aksesoris dan cenderamata asli daerah. Masyarakat akan merasakan manfaat ekonomi dari pelestarian dan promosi budaya mereka. Program konektivitas festival budaya Papua Pegunungan ini menjadi langkah konkret dalam memajukan pariwisata berbasis kearifan lokal.