Menko PM: BEM Pesantren Adalah Kunci Kemajuan Bangsa, Seberapa Penting Peran Mahasiswa?
Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar menaruh harapan besar pada BEM Pesantren sebagai motor penggerak perubahan. Bagaimana peran strategis mereka dalam kemajuan bangsa?
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyoroti peran vital mahasiswa pesantren dalam pembangunan nasional. Ia secara khusus berharap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pesantren dapat menjadi motor penggerak perubahan demi terwujudnya kemajuan Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Pernyataan tersebut disampaikan Muhaimin Iskandar dalam pembukaan Muktamar V dan Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia. Acara penting ini diselenggarakan di GOR Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, pada Sabtu lalu, menandai komitmen pemerintah terhadap peran strategis pesantren.
Menurut Menko PM, masa depan umat dan sebagian besar masyarakat Indonesia kini berada di tangan para mahasiswa pesantren. Oleh karena itu, sudah saatnya BEM pesantren mengambil posisi sebagai tumpuan dan harapan masa depan umat, mengemban amanah besar dalam menjawab tantangan zaman.
Peran Strategis Pesantren dalam Dinamika Global
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, memiliki peran yang sangat krusial dalam menghadapi kompleksitas tantangan ekonomi politik global. Muhaimin Iskandar menekankan bahwa pesantren harus aktif dalam membangun kekuatan ekonomi, sosial, dan intelektual bangsa.
Peran ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah keharusan yang mesti dijalankan secara konsisten demi menjaga masa depan bangsa. Kontribusi pesantren diharapkan mampu menciptakan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki kemandirian dan daya saing.
Lebih lanjut, Menko PM mendorong seluruh mahasiswa pesantren untuk terus-menerus meningkatkan kapasitas diri dan memperluas jejaring. Hal ini penting guna memperkuat kontribusi pesantren dalam pembangunan nasional, memastikan relevansi dan dampak positifnya di tengah masyarakat.
Muhaimin Iskandar secara tegas menaruh harapan besar agar BEM Pesantren dapat menjadi episentrum gerakan perubahan. Gerakan ini diharapkan berbasis pada nilai-nilai keislaman yang moderat, inklusif, dan progresif, mencerminkan semangat toleransi dan kemajuan.
Revitalisasi Peran Santri untuk Pembangunan Bangsa
Penyelenggaraan Muktamar ke-V Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia di Universitas Darunnajah disambut baik oleh Rektor Universitas Darunnajah, Much Hasan Darojat. Ia berharap agenda ini menjadi momentum penting untuk merevitalisasi peran santri dalam pembangunan bangsa yang lebih baik.
Hasan Darojat menegaskan bahwa keberadaan Darunnajah didedikasikan untuk pengabdian kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian utamanya adalah mendidik kader-kader pemimpin umat yang berkualitas dan berintegritas, siap mengemban amanah di berbagai sektor.
Melalui kegiatan semacam ini, eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan khas Indonesia semakin diperkuat. Pesantren telah terbukti ikut berjuang dalam memerdekakan bangsa, dan kini perannya terus relevan dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan kemajuan.
Kontribusi Mahasiswa Pesantren dalam Pembangunan
Mahasiswa pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di berbagai bidang. Dengan bekal ilmu agama dan umum yang didapatkan, mereka diharapkan mampu menyumbangkan ide dan inovasi untuk kemajuan masyarakat.
Partisipasi aktif BEM pesantren dalam berbagai forum dan kegiatan nasional menjadi bukti nyata komitmen mereka terhadap pembangunan. Melalui diskusi dan kolaborasi, mereka dapat merumuskan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Penguatan jejaring antar-BEM pesantren dan dengan elemen masyarakat lainnya juga menjadi kunci. Sinergi ini akan memperluas jangkauan gerakan perubahan, menciptakan dampak yang lebih signifikan dan berkelanjutan di seluruh pelosok Indonesia.