Misteri Bau Menyengat: Polisi Selidiki Penemuan Jasad Bayi Tulungagung di Samping Rumah Warga
Kepolisian Resort Tulungagung tengah menyelidiki kasus penemuan jasad bayi laki-laki yang terkubur di samping rumah warga, memicu pertanyaan seputar Penemuan Jasad Bayi Tulungagung ini.
Kepolisian Resor Tulungagung saat ini tengah mendalami kasus penemuan jasad bayi laki-laki yang terkubur di samping rumah seorang warga. Insiden tragis ini terjadi di Desa Sanggrahan Lor, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, pada Sabtu (2/8) malam. Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak berwajib, yang kemudian mengambil langkah cepat untuk melakukan investigasi.
Jasad bayi tersebut ditemukan setelah warga sekitar mencium bau menyengat yang berasal dari sebuah gundukan tanah. Gundukan ini terletak di samping rumah milik seorang perempuan berinisial MA (23). Aroma tidak sedap yang tercium kuat memicu kecurigaan warga, mendorong mereka untuk mencari tahu sumber bau tersebut.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto, pada Minggu (3/8) menjelaskan kronologi penemuan. Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB, warga sempat mendengar suara mengejan dari dalam rumah MA, namun tidak menaruh curiga. Baru sekitar pukul 17.00 WIB, bau tidak sedap tercium, dan warga menemukan gundukan tanah mencurigakan yang menjadi titik awal pengungkapan kasus Penemuan Jasad Bayi Tulungagung ini.
Kronologi Penemuan Jasad Bayi di Tulungagung
Penemuan jasad bayi ini bermula dari kecurigaan warga Desa Sanggrahan Lor. Bau menyengat yang tercium kuat dari arah samping rumah MA membuat mereka mendekat. Kecurigaan semakin menguat ketika mereka melihat adanya gundukan tanah baru yang mencurigakan di lokasi tersebut.
Warga yang merasa ada kejanggalan segera melaporkan temuan mereka ke Polsek Boyolangu. Respons cepat dari kepolisian sangat membantu dalam penanganan awal kasus ini. Petugas dari Polsek Boyolangu bersama Tim Inafis Polres Tulungagung segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah tiba di lokasi, tim gabungan langsung membongkar gundukan tanah yang dicurigai. Benar saja, di kedalaman sekitar 55 sentimeter, mereka menemukan jasad seorang bayi laki-laki. Penemuan ini sontak mengejutkan warga dan petugas yang berada di lokasi, menandai dimulainya penyelidikan mendalam terhadap Penemuan Jasad Bayi Tulungagung.
Jasad bayi tersebut langsung dievakuasi ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk keperluan otopsi. Pemeriksaan awal mengindikasikan bahwa bayi tersebut diduga baru saja dilahirkan pada Sabtu siang, beberapa jam sebelum jasadnya ditemukan terkubur. Proses otopsi diharapkan dapat memberikan informasi krusial mengenai penyebab pasti kematian bayi.
Pengakuan Terduga Ibu dan Proses Penyelidikan
Dalam pemeriksaan awal, MA (23) mengakui bahwa bayi tersebut adalah anak yang baru saja dilahirkannya. Ia mengaku melahirkan tanpa bantuan medis di rumahnya pada Selasa (29/7). Pengakuan ini menjadi titik awal bagi kepolisian untuk mendalami motif dan kronologi sebenarnya di balik kematian bayi tersebut.
MA mengklaim bahwa setelah melahirkan, ia sempat pingsan. Saat sadar kembali, ia mendapati bayinya sudah tidak bernyawa. Berdasarkan pengakuannya, ia kemudian menguburkan jasad bayinya di samping rumah pada Rabu (30/7). Namun, kepolisian tidak serta-merta mempercayai sepenuhnya pengakuan yang disampaikan oleh MA.
Petugas kepolisian akan menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian bayi. Otopsi ini sangat penting untuk mengungkap apakah ada tanda-tanda kekerasan pada jasad bayi, atau apakah bayi tersebut dikubur dalam keadaan masih hidup. Hasil otopsi akan menjadi bukti ilmiah yang krusial dalam menentukan arah penyelidikan kasus Penemuan Jasad Bayi Tulungagung ini.
“Otopsi akan dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian bayi tersebut,” ujar Nanang. Hasil dari otopsi ini akan menjadi dasar bagi penyidik untuk mengambil langkah hukum selanjutnya. Penyelidikan akan terus berlanjut hingga semua fakta terungkap dan penyebab kematian bayi dapat dipastikan secara hukum.