Misteri Penyebab Kebakaran Hutan Pasaman 101 Hektare: Bukit Teletabis Ludes Dilalap Api
Kebakaran Hutan Pasaman seluas 101 hektare di Bukit Teletabis masih diselidiki penyebabnya. Kondisi ilalang kering dan medan sulit menghambat pemadaman.
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) Pasaman Raya hingga kini belum berhasil mengidentifikasi penyebab pasti kebakaran hutan seluas 101 hektare di Kabupaten Pasaman. Insiden ini telah berlangsung sejak Jumat, 1 Agustus, dan melanda area yang dikenal sebagai Bukit Teletabis.
Lokasi kebakaran berada di Jorong IX Abam Nagari Lubuk Layang, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman. Kebakaran ini menimbulkan kerugian signifikan terhadap ekosistem lokal, dengan estimasi area terdampak mencapai 101,51 hektare.
Meskipun tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dan Damkar Pasaman telah berupaya keras, pemadaman api menemui banyak kendala. Kondisi medan yang sulit dijangkau serta ketiadaan sumber air terdekat menjadi tantangan utama bagi petugas di lapangan.
Kronologi dan Luas Dampak Kebakaran Hutan Pasaman
Kebakaran hutan di Pasaman pertama kali dilaporkan pada Jumat, 1 Agustus, dan langsung menarik perhatian UPTD KPHL Pasaman Raya. Kepala UPTD KPHL Pasaman Raya, Terra Darma, didampingi Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem, Yuhan, menjelaskan bahwa area yang terbakar merupakan areal penggunaan lain (APL) yang dipenuhi ilalang kering.
Kondisi ilalang yang sangat kering akibat musim kemarau panjang menjadi faktor utama cepatnya penyebaran api. Yuhan menyebutkan bahwa wilayah tersebut telah mengalami kekeringan selama empat bulan terakhir tanpa curah hujan yang memadai. Kejadian serupa bahkan pernah terjadi pada 5 Juli lalu, mengindikasikan kerentanan area ini terhadap kebakaran di musim kemarau.
Estimasi awal menunjukkan bahwa luas area yang terbakar mencapai 101,51 hektare. Meskipun demikian, pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden kebakaran ini. Fokus utama saat ini adalah mengendalikan api agar tidak meluas ke area lain yang lebih padat.
Kendala Pemadaman dan Upaya Penanganan Darurat
Setelah menerima laporan kebakaran, tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, dan Damkar Pasaman segera bergerak menuju lokasi kejadian. Namun, upaya pemadaman menghadapi rintangan berat karena lokasi kobaran api berada di puncak bukit yang curam.
Medan yang sulit diakses menyulitkan petugas untuk membawa peralatan pemadam kebakaran yang memadai. Selain itu, sumber air terdekat berada jauh di kaki bukit, sehingga proses pasokan air untuk pemadaman menjadi sangat terbatas dan memakan waktu. Kondisi ini memperlambat upaya penanganan dan berpotensi memperluas area terdampak.
KPHL Pasaman Raya terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk penanganan lebih lanjut. Harapan besar tertumpu pada turunnya hujan agar api dapat segera padam secara alami. Pihak berwenang juga telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat sekitar untuk selalu waspada, meskipun lokasi kebakaran masih jauh dari pemukiman. Masyarakat diimbau untuk segera melakukan evakuasi jika dirasa posisi mereka terancam.