Momen Langka: Gibran Terima Serban Putih Simbol Restu dan Doa dari Ulama Karismatik Lombok
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terima serban putih dari ulama karismatik di Lombok, NTB. Apa makna di balik simbol restu dan doa ini bagi kepemimpinan nasional?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja penting ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (1/8). Dalam agenda silaturahmi yang sarat makna tersebut, Gibran menerima serban putih dari ulama karismatik setempat.
Momen ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap tokoh agama, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran dalam membangun kedekatan dengan seluruh elemen masyarakat. Terutama, hal ini menunjukkan perhatian khusus terhadap peran penting kalangan pesantren di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempererat tali silaturahmi dengan para pemimpin spiritual. Gibran berinteraksi langsung dengan ulama terkemuka, mendengarkan aspirasi, dan memperkuat sinergi antara pemerintah serta komunitas keagamaan.
Silaturahmi dengan Tuan Guru Bagu dan Simbol Restu
Agenda silaturahmi Wakil Presiden Gibran di Lombok diawali dengan kunjungan ke kediaman Tuan Guru Haji (TGH) Lalu Turmudzi Badaruddin. Beliau adalah pimpinan Pondok Pesantren Qamarul Huda yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bagu.
Tuan Guru Bagu merupakan salah satu tokoh sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di NTB. Pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Lombok, menjadikannya figur yang dihormati dan disegani.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh takzim, Gibran berdiskusi ringan dengan Tuan Guru Bagu. Pada kesempatan istimewa tersebut, Tuan Guru Bagu secara langsung mengalungkan serban putih kepada Gibran.
Pemberian serban putih ini memiliki makna mendalam sebagai simbol restu, penghormatan, dan doa dari ulama karismatik tersebut kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Diskusi Pendidikan dengan Pimpinan Nahdlatul Wathon
Setelahnya, Wakil Presiden Gibran melanjutkan silaturahmi ke kediaman Tuan Guru (TG) Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani di Anjani, Mataram. TG Lalu Gede Muhammad adalah salah satu pimpinan muda Pondok Pesantren Nahdlatul Wathon.
Beliau dikenal luas atas peran aktifnya dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Pertemuan ini diwarnai perbincangan hangat antara Gibran dan TG Lalu Gede Muhammad mengenai berbagai isu strategis.
Fokus utama diskusi adalah pentingnya pendidikan serta peran vital pesantren dalam membentuk karakter generasi muda. TG Lalu Gede Muhammad menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Nahdlatul Wathon Anjani saat ini menaungi lebih dari 12.000 santri dan santriwati.
Selain itu, organisasi Nahdlatul Wathon telah mendirikan lebih dari 2.400 lembaga pendidikan dan majelis taklim yang tersebar di seluruh Indonesia. Struktur organisasinya pun aktif di 38 provinsi, menunjukkan jangkauan yang sangat luas.
Komitmen dan Harapan untuk Kepemimpinan Nasional
TG Lalu Gede Muhammad menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan silaturahmi Wakil Presiden Gibran. Ia mewakili pribadi, keluarga besar, dan masyarakat NTB, mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap daerahnya.
Dalam kesempatan tersebut, TG Lalu Gede Muhammad juga memanjatkan doa. Doa tersebut ditujukan agar Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT.
Harapan ini disampaikan agar keduanya dapat menjalankan amanah kepemimpinan dengan baik. Tujuannya adalah untuk menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masa mendatang.