MURI Rekor! RS Mandaya Ungkap Keajaiban Operasi Tumor Otak Lewat Film Dokumenter 'Awake Brain Surgery'
RS Mandaya Royal Hospital Puri meluncurkan film dokumenter 'Awake Brain Surgery', mengungkap kisah nyata tim dokter multidisiplin sukses tangani Operasi Tumor Otak dengan teknologi canggih.
Rumah Sakit (RS) Mandaya Royal Hospital Puri belum lama ini meluncurkan sebuah film dokumenter inspiratif. Film berjudul "Awake Brain Surgery: Where Miracles Begin" ini merangkum perjuangan tim medis. Peluncuran ini menjadi sorotan penting di dunia kesehatan Indonesia.
Dokumenter ini secara khusus menyoroti keberhasilan penanganan operasi tumor otak yang kompleks. Kisah nyata ini melibatkan kolaborasi tim dokter multidisiplin. Mereka berhasil menciptakan keajaiban di meja operasi.
Dipimpin oleh dr. Mardjono Tjahjadi, tim ini menunjukkan dedikasi luar biasa. Film ini bertujuan meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan. Ini juga sebagai edukasi tentang kemajuan teknologi medis di dalam negeri.
Filosofi Bedah Saraf dan Kisah Nyata Pasien
Film "Awake Brain Surgery" dibuka dengan filosofi mendalam mengenai dunia bedah saraf. Dr. Mardjono Tjahjadi, yang akrab disapa Dr. Joy, mengibaratkan operasi pembedahan otak sebagai sebuah simfoni. Setiap kesalahan kecil dapat membahayakan pasien, sehingga ketelitian ekstrem sangat diperlukan.
Dokumenter ini membawa penonton menyaksikan dua kasus nyata yang penuh ketelitian dan sisi kemanusiaan. Kasus pertama adalah Ryu, seorang anak berusia enam tahun dengan tumor otak berukuran 5x5x5 cm. Tumor ini terletak di area fosa posterior, yang memerlukan penanganan khusus.
Dalam operasi berdurasi dua jam, Dr. Joy berhasil mengangkat tumor menggunakan teknik bedah mikro (microsurgery). Beberapa jam pasca-operasi, Ryu sudah bisa berdiri dan makan dengan normal. Ini menunjukkan pencapaian luar biasa dalam penanganan tumor otak pada anak.
Kasus kedua menghadirkan Robby, pasien yang menderita epilepsi selama 16 tahun akibat tumor di otak bagian frontal. Dalam prosedur awake brain surgery, Robby tetap sadar selama operasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan fungsi bicara tetap terjaga selama proses pengangkatan tumor.
Hasilnya, Robby dapat kembali berbicara dan menggerakkan anggota tubuhnya yang sebelumnya lumpuh. Kedua kisah ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi tim medis dan teknologi canggih dapat mengubah hidup pasien. Ini juga menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam operasi tumor otak.
Teknologi Canggih Penunjang Operasi Otak
Kesuksesan operasi yang ditampilkan dalam film "Awake Brain Surgery" tidak lepas dari penggunaan teknologi bedah saraf canggih. RS Mandaya Royal Hospital Puri dilengkapi dengan berbagai perangkat mutakhir. Teknologi ini sangat mendukung prosedur pengangkatan tumor otak.
Salah satu teknologi kunci adalah intraoperative neuromonitoring (IONM). Perangkat ini mampu memantau fungsi sistem saraf secara langsung (real-time) selama operasi. IONM membantu mencegah kerusakan saraf pasien, terutama saat prosedur pengangkatan tumor otak yang berisiko tinggi.
Selain itu, RS Mandaya Royal Hospital Puri memiliki ruang operasi modern yang menunjang prosedur kompleks seperti awake brain surgery. Fasilitas ini dirancang untuk memastikan keamanan dan efektivitas tindakan medis. Ini juga mendukung kinerja optimal tim dokter.
Rumah sakit ini juga didukung oleh fasilitas medis canggih lainnya. Beberapa di antaranya meliputi Digital PET CT Scan, CT Scan IQon Spectral CT, Radioterapi LINAC ELEKTA VERSA HD, serta MRI Ingenia Ambition X. Semua teknologi ini berperan penting dalam meningkatkan keberhasilan operasi tumor otak.
Kolaborasi Tim Medis dan Rekor Internasional Dr. Joy
Di balik teknologi canggih, kolaborasi erat antar spesialis menjadi kunci utama keberhasilan. Tim dokter bedah saraf, neurologi, dan anestesi bekerja harmonis sebagai satu kesatuan. Mereka berupaya memberikan hasil terbaik bagi setiap pasien yang menjalani operasi tumor otak.
Film dokumenter ini juga menyoroti latar belakang akademis Dr. Mardjono Tjahjadi yang mengesankan. Ia meraih gelar S3 kedokteran di Helsinki, Finlandia, hanya dalam waktu 18 bulan 12 hari. Prestasi ini diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sebuah rekor.
Di Finlandia, Dr. Joy belajar langsung dari maestro bedah saraf dunia, Prof. Juha Hernesniemi. Prof. Hernesniemi mengajarkan filosofi untuk menghormati setiap milimeter jaringan otak sebagai kehidupan. Filosofi ini membentuk pendekatan Dr. Joy dalam setiap operasi yang ia lakukan.
Selain itu, film ini juga menyentuh sisi humanis dunia medis. Melalui testimoni pasien, keluarga, dan rekan sejawat, Dr. Joy digambarkan sebagai sosok yang memberi harapan. Ia juga memberikan ketenangan bagi pasien di masa-masa paling krusial. Ini menunjukkan bahwa Operasi Tumor Otak bukan hanya tentang teknik, tetapi juga empati.
Komitmen RS Mandaya dalam Edukasi Medis
Dengan peluncuran film ini, RS Mandaya Royal Hospital Puri berharap masyarakat dapat melihat sinergi keahlian, teknologi, dan empati. Sinergi ini mampu menciptakan perubahan nyata dalam dunia medis modern. Film ini menjadi medium edukasi yang efektif.
Erwin Suyanto, Public Relation Mandaya Hospital Group, menyatakan bahwa peluncuran film ini adalah bentuk komitmen. Komitmen tersebut adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya teknologi. Selain itu, juga tentang kolaborasi tim medis dan nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan medis.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik. Masyarakat diharapkan lebih memahami bahwa teknologi medis dan keahlian dokter di Indonesia semakin berkembang. Bahkan, kondisi otak yang sangat kompleks sekalipun dapat ditangani dengan baik. Ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan dalam negeri.