LIVE
  • Home
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
LIVE
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Ngakak
HEADLINE HARI INI
  • {title}
  • {title}
  1. Hot News

Pameran IPPAFest Jakarta: Produk Unggulan WBP Maluku, dari Minyak Kayu Putih hingga Sirup Pala, Memukau Pengunjung

Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku sukses memamerkan dan menjual beragam Produk Unggulan WBP Maluku di ajang Indonesia Prison Product Art Festival (IPPAFest) Jakarta, menunjukkan potensi besar warga binaan dan mendukung UMKM.

Minggu, 10 Agu 2025 16:56:00
konten ai
Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku sukses memamerkan dan menjual beragam Produk Unggulan WBP Maluku di ajang Indonesia Prison Product Art Festival (IPPAFest) Jakarta, menunjukkan potensi besar warga binaan dan mendukung UMKM. (©Planet Merdeka)
Advertisement

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku baru-baru ini sukses memamerkan beragam produk unggulan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam ajang Indonesia Prison Product Art Festival (IPPAFest) 2025 di Jakarta. Keikutsertaan ini menjadi bukti nyata komitmen Ditjenpas dalam membina dan mengembangkan potensi ekonomi para warga binaan.

Dalam pameran ini, Ditjenpas Maluku membawa empat jenis produk andalan dengan total 482 item yang siap dipasarkan kepada pengunjung. Produk-produk tersebut meliputi minyak kayu putih dengan berbagai kemasan, sambal montraing, sirup pala, serta aneka perhiasan dari kulit kerang yang unik dan menarik. Semua produk ini tidak hanya dipamerkan, tetapi juga dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp25.000 per item.

Kepala Kanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menjelaskan bahwa IPPAFest adalah festival pemasyarakatan terbesar di Indonesia yang menampilkan inovasi, produk kreatif, teknologi, dan karya seni warga binaan. Ajang ini diharapkan dapat memberikan apresiasi dan peluang pasar yang lebih luas bagi hasil karya WBP, sekaligus mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) nasional.

Advertisement

Potensi Ekonomi dan Kreativitas Warga Binaan

Produk-produk yang dipamerkan oleh WBP Maluku menunjukkan keragaman dan kualitas yang tinggi, mencerminkan keterampilan yang telah mereka asah selama masa pembinaan. Minyak kayu putih dari Namlea, Pulau Buru, dan sirup pala khas Banda Neira menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Kedua produk ini menawarkan kekhasan daerah Maluku yang sulit ditemukan di tempat lain.

Sirup pala, misalnya, menarik minat masyarakat yang ingin mencicipi rempah khas Banda Neira dalam bentuk minuman segar dan inovatif. Sementara itu, minyak kayu putih asal Namlea dikenal luas sebagai oleh-oleh khas Maluku yang memiliki khasiat dan kualitas terjamin. Melalui IPPAFest, masyarakat kini tidak perlu jauh-jauh ke Maluku untuk mendapatkan produk asli tersebut.

Ricky Dwi Biantoro menegaskan bahwa produk hasil karya warga binaan ini bukan sekadar barang biasa. Lebih dari itu, setiap item merupakan buah dari kreativitas, ketekunan, dan kerja keras yang layak mendapat apresiasi serta peluang pasar yang lebih luas. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Advertisement

Dampak Positif IPPAFest bagi Pembinaan Pemasyarakatan

IPPAFest tidak hanya menjadi wadah bagi Ditjenpas Maluku, tetapi juga bagi seluruh Kantor Wilayah Ditjenpas di Indonesia untuk memamerkan hasil pembinaan. Secara keseluruhan, festival ini menampilkan 7.519 produk dan 120 lukisan karya WBP dari berbagai penjuru nusantara. Hal ini menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh warga binaan di seluruh Indonesia.

Acara pembukaan IPPAFest dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan, termasuk tari Bali, tari Nusantara, penayangan film program kemandirian, Prison Art Show, peragaan busana, hingga lelang produk unggulan. Kemeriahan ini semakin menegaskan bahwa IPPAFest adalah platform komprehensif untuk menunjukkan sisi positif dari pembinaan pemasyarakatan.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), Agus Andrianto, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya inovasi, sinergi, dan integritas dalam pembinaan pemasyarakatan. Menurutnya, pemasyarakatan harus modern, humanis, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ia menambahkan bahwa setiap WBP berhak mendapatkan kesempatan kedua untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

IPPAFest menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada publik bahwa warga binaan memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif. Melalui kegiatan semacam ini, sinergi antara pemasyarakatan dan masyarakat dapat diperkuat, mendukung proses reintegrasi sosial WBP agar mereka dapat kembali diterima dan produktif di tengah masyarakat.

Berita Terbaru
  • Meski Sempat Curi Satu Set, Timnas Voli Putri U-21 Indonesia Terhenti di Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia
  • Mungkinkah Listrik Bali dari Myanmar? Pusat Energi ASEAN Tekankan Pentingnya Integrasi Kelistrikan ASEAN
  • Atasi Stunting dan Inflasi Pangan: Banjarmasin Galakkan Program Gemar Makan Ikan dan Tanam Cabai
  • Pemerintah Tingkatkan Aksesibilitas Disabilitas: Siapkan 100 Judul Buku Audio Video untuk Literasi Inklusif
  • Ritual Adat Iringi Pelepasliaran 6 Burung Perkici Timor Langka oleh BBKSDA NTT di Hutan Lindung
  • ditjenpas maluku
  • ippafest
  • jakarta
  • kerajinan tangan
  • konten ai
  • minyak kayu putih
  • pameran
  • #planetantara
  • produk unggulan wbp maluku
  • sirup pala
  • umkm
  • warga binaan pemasyarakatan
Artikel ini ditulis oleh
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

Advertisement
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap

Copyright © 2024 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.