Peradi YLC & ICC YAAF Asia Selatan Gelar Seminar Internasional, Perkuat Peran Arbitrase dalam Penyelesaian Sengketa Bisnis Global

Peradi YLC dan ICC YAAF Asia Selatan sukses selenggarakan seminar internasional tentang arbitrase, membahas solusi efektif penyelesaian sengketa bisnis dan kolaborasi lintas negara.

Komite Advokat Muda Persatuan Advokat Indonesia (Peradi Young Lawyers Committee/YLC) berkolaborasi dengan Forum Muda Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Kamar Dagang Internasional (ICC YAAF) Asia Selatan sukses menggelar seminar internasional di Jakarta. Acara bertajuk "Could Arbitration Be the Answer to Your Next Dispute?" ini berlangsung pada hari Selasa, 19 Agustus, di Jakarta.

Seminar ini bertujuan untuk berbagi wawasan strategis mengenai arbitrase sebagai pilihan utama dalam penyelesaian sengketa. Arbitrase tidak hanya menjamin keadilan bagi para pihak, tetapi juga menjaga hubungan bisnis dan keberlangsungan proyek sesuai perjanjian.

Inisiatif ini menandai langkah penting bagi Peradi YLC sebagai pelopor wadah advokat muda di Indonesia dalam menjalin kemitraan internasional. Kolaborasi ini membuka peluang lebih luas, memperkuat jejaring internasional, dan memberikan manfaat nyata bagi komunitas hukum.

Ketua Umum Peradi YLC, Andra Pasaribu, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dan bersejarah. Peradi YLC membuktikan kemampuannya sebagai wadah advokat muda Indonesia yang mampu menjalin kemitraan internasional yang signifikan.

Andra menilai inisiatif ini bukan sekadar pertemuan forum biasa, melainkan fondasi bagi kerja sama berkelanjutan. Hal ini akan membuka peluang lebih luas, memperkuat jejaring internasional, dan memberikan manfaat nyata bagi kedua organisasi serta komunitas hukum secara keseluruhan.

Komunitas hukum yang dimaksud, khususnya generasi muda praktisi hukum, adalah garda depan masa depan profesi advokat. Selain itu, kolaborasi ini juga penting bagi para pebisnis yang memerlukan perlindungan hukum saat berinvestasi, memastikan hak-hak mereka terlindungi.

Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Harian Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi, Dwiyanto Prihartono, menyampaikan dukungan penuhnya. Ia menegaskan bahwa seminar internasional ini menjadi bukti nyata kesuksesan kedua organisasi dalam menyiapkan dan melahirkan generasi penerus praktisi hukum.

Keberhasilan ini terwujud melalui proses regenerasi yang terstruktur, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga menembus ranah internasional. Terciptanya forum prestisius seperti seminar ini menunjukkan bahwa regenerasi di Peradi telah menghasilkan talenta muda yang mampu berkiprah dan bersaing di panggung global.

Seminar ini juga menegaskan kembali pentingnya arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa di Indonesia. Arbitrase memberikan solusi yang cepat, efektif, dan tetap menjaga keharmonisan hubungan bisnis para pihak yang bersengketa.

Acara ini digelar secara hybrid, memadukan kehadiran fisik dan daring, serta menghadirkan pembicara dan moderator muda terkemuka. Mereka berasal dari kalangan advokat, praktisi arbitrase, dan pelaku bisnis yang memiliki keahlian di bidangnya.

Seminar gratis ini dihadiri oleh sekitar 75 peserta dari tiga regional berbeda: Asia, Eropa Timur, dan Afrika. Partisipasi daring melibatkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi dan Peradi YLC Cabang dari Indonesia, serta advokat muda dan praktisi arbitrase muda di Singapura.

Hadir sebagai pemberi materi antara lain Direktur Regional ICC Tejus Chauhan dan moderator dari ICC Global Coordinating Committee Members of ICC Young Arbitrators of South Asia Region Serene Chee. Beberapa panelis muda terkemuka dari Indonesia dan Singapura turut mengisi sesi diskusi:

• Senior Counsel PT Medco Power Indonesia, Naomi Elvienne
• Senior Associate Allen Gledhill Indonesia, Insan Fernaldi Lubis
• Partner dari Assegaf Hamzah & Partners, Simon Barrie Sasmoyo
• Senior Associate Schellenberg Wittmer, Alvin Tan
• General Manager Legal Telkomsel sekaligus Ketua Bidang Jaringan Advokat Muda Internasional Peradi YLC, Antonius Alexander Tigor