Polda Metro Jaya Imbau Stop Sebar Konten Inses: Akun Facebook 'Fantasi Sedarah' Dihapus

Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat menghentikan penyebaran konten inses setelah akun Facebook 'Fantasi Sedarah' yang berisi konten hubungan sedarah ramai diperbincangkan dan akhirnya dihapus oleh Meta.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarkan konten inses yang ditemukan di sebuah grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah'. Imbauan ini disampaikan pada Sabtu, 17 Mei 2023, menyusul maraknya perbincangan dan kecaman publik terhadap grup tersebut yang berisi konten hubungan sedarah. Pihak kepolisian khawatir penyebaran konten ini dapat melanggar norma kesusilaan dan hukum. Langkah ini diambil karena konten tersebut dinilai sangat meresahkan dan berpotensi menimbulkan korban. Akun Facebook 'Fantasi Sedarah' sendiri telah dihapus oleh Meta karena melanggar aturan.

Polisi telah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk menyelidiki dan mendalami akun Facebook tersebut. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menghimbau masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan aktif melakukan patroli siber. Hal ini penting untuk menjaga ruang siber tetap positif dan mencegah penyebaran informasi yang belum tentu kebenarannya. Polda Metro Jaya berharap masyarakat dapat ikut serta menciptakan lingkungan online yang aman dan bertanggung jawab.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, juga turut menyoroti kasus ini dan mendesak Dittipidsiber Polri dan Kominfo untuk segera menangkap pihak di balik akun tersebut. Sahroni menekankan bahaya potensial dari konten tersebut yang dapat memicu tindak kekerasan seksual. Ia khawatir jika konten tersebut dibiarkan beredar, fantasi yang terdapat di dalamnya dapat menjadi kenyataan dan berujung pada tragedi yang menyakitkan bagi para korban. Oleh karena itu, tindakan tegas dan cepat dari aparat penegak hukum sangat diperlukan.

Polda Metro Jaya telah melakukan penyelidikan terhadap akun grup Facebook 'Fantasi Sedarah' yang berisi konten hubungan sedarah atau inses. Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Roberto Pasaribu, menyatakan bahwa akun tersebut telah dihapus oleh Meta karena melanggar aturan platform. Langkah cepat Meta ini menjadi respon atas kecaman publik dan keprihatinan akan dampak negatif konten tersebut.

Meskipun akun tersebut telah dihapus, Polda Metro Jaya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan konten serupa. Penyebaran konten inses, meskipun sudah dihapus dari platform asalnya, masih dapat berdampak buruk dan melanggar hukum. Oleh karena itu, kewaspadaan dan tanggung jawab digital masyarakat sangat penting untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.

Polisi juga menekankan pentingnya bijak dalam bermedia sosial. Masyarakat diimbau untuk aktif melakukan patroli siber dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Dengan demikian, diharapkan ruang siber dapat menjadi lebih aman dan positif.

Polda Metro Jaya menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. Masyarakat diimbau untuk memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Penyebaran informasi yang tidak benar atau menyesatkan dapat berdampak negatif bagi individu dan masyarakat luas. Oleh karena itu, penting untuk selalu kritis dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial.

Selain itu, Polda Metro Jaya juga mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan konten-konten yang melanggar hukum atau norma kesusilaan. Laporan tersebut dapat membantu pihak berwenang untuk menindak tegas pelaku dan mencegah penyebaran konten negatif. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di ruang siber.

Dengan adanya kerjasama antara pihak kepolisian, provider media sosial, dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan ruang siber yang lebih aman dan kondusif. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat dari konten-konten negatif yang dapat membahayakan dan melanggar hukum.

Penting bagi setiap pengguna internet untuk bertanggung jawab atas aktivitas online mereka. Menyebarkan konten yang melanggar hukum dapat berakibat fatal, baik bagi penyebar maupun bagi korban. Mari kita bersama-sama menjaga ruang siber Indonesia agar tetap aman dan nyaman.

Langkah-langkah pencegahan dan edukasi mengenai penggunaan media sosial yang bertanggung jawab perlu ditingkatkan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya konten negatif dan pentingnya melaporkan konten-konten yang melanggar hukum.

Kasus 'Fantasi Sedarah' menjadi pengingat penting bagi kita semua akan pentingnya bijak dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial. Polda Metro Jaya dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk menciptakan ruang siber yang aman dan kondusif. Partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan konten negatif dan menyebarkan informasi yang benar sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.