Polres Malang Simulasikan Pengamanan Stadion Kanjuruhan, Antisipasi Tragedi Berulang
Polres Malang menggelar simulasi pengamanan pertandingan di Stadion Kanjuruhan sebagai persiapan laga Arema FC vs Persik Kediri, melibatkan 1009 personel dan sistem pengamanan empat ring untuk mencegah tragedi serupa Tragedi Kanjuruhan.
Kepolisian Resor (Polres) Malang menggelar simulasi pengamanan pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Kamis (8/5). Simulasi ini dilakukan sebagai persiapan pengamanan laga resmi Liga 1 antara Arema FC melawan Persik Kediri pada Minggu (11/5). Simulasi ini juga menjadi langkah penting untuk mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan yang memilukan.
Simulasi pengamanan dilakukan dalam pertandingan persahabatan bertajuk Charity Match antara Arema FC dan Arema All Stars. Meskipun pertandingan persahabatan, pihak kepolisian tetap menerapkan pengawasan ketat, mulai dari jalur masuk penonton hingga titik-titik gerbang menuju tribun. Hal ini menunjukkan keseriusan Polres Malang dalam menjamin keamanan dan keselamatan penonton.
Kepala Polres Malang, AKBP Danang Setiyo, menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan strategi pengamanan sebelum pertandingan resmi dimulai. "Pertandingan ini juga dijadikan simulasi pengamanan sebelum laga resmi Arema FC melawan Persik Kediri dalam lanjutan Liga 1," ujar Danang di Stadion Kanjuruhan.
Pengamanan Berlapis di Stadion Kanjuruhan
Dalam simulasi tersebut, Stadion Kanjuruhan dibagi menjadi empat ring pengamanan. Ring 1 meliputi area lapangan, ring 2 mencakup gerbang pemeriksaan tiket, sementara ring 3 dan 4 meliputi area terluar seperti kantong parkir dan jalur masuk. Sistem pengamanan berlapis ini melibatkan koordinasi antara kepolisian dan steward dari Arema FC.
Setiap penonton yang memasuki stadion harus melewati beberapa tahapan skrining oleh petugas, termasuk pengecekan tiket dan barang bawaan di pintu utama dan kembali diperiksa saat menuju tribun. Prosedur ketat ini bertujuan untuk meminimalisir potensi gangguan keamanan dan memastikan kelancaran pertandingan.
Total tiket yang disediakan untuk pertandingan persahabatan ini hanya 2.000 lembar, dan seluruh hasil penjualannya akan disumbangkan kepada korban Tragedi Kanjuruhan. Langkah ini menunjukkan kepedulian dan komitmen pihak penyelenggara untuk membantu para korban dan keluarga mereka.
Personel Gabungan Amankan Simulasi
Kabag Ops Polres Malang, Kompol Aryanto Agus Subekti, menyatakan bahwa sebanyak 1.009 personel dikerahkan dalam simulasi pengamanan ini. Personel tersebut terdiri dari 805 personel Polres Malang, 204 personel dari Polda Jatim dan Brimob. Jumlah personel yang signifikan ini menunjukkan kesiapan Polres Malang dalam menghadapi potensi kerumunan massa.
Kompol Aryanto menegaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan pengamanan berjalan optimal, tertib, dan sesuai standar operasional prosedur (SOP). "Kami ingin memastikan bahwa pengamanan berjalan optimal, tertib, dan sesuai standar operasional prosedur," katanya.
Pihak kepolisian berharap simulasi ini dapat membangkitkan kembali animo sepak bola di wilayah Malang Raya dan menjadi awal yang baik bagi kembalinya atmosfer sepak bola yang aman dan kondusif di Malang. "Harapannya laga hari ini menjadi awal yang baik bagi kembalinya atmosfer sepak bola di Malang," tutur Aryanto.
Simulasi pengamanan ini menjadi bukti nyata komitmen pihak berwenang untuk mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan. Dengan sistem pengamanan yang terencana dan melibatkan banyak personel, diharapkan pertandingan Arema FC melawan Persik Kediri dapat berjalan aman dan lancar.