Prabowo Peringatkan Komandan: Bina Prajurit Keras Tanpa Kekejaman, Ini Trivia Pelantikan 6 Pangdam Baru
Presiden Prabowo Peringatkan Komandan TNI untuk membina prajurit dengan keras namun tanpa kekejaman, menyusul kasus kematian Prada Lucky. Apa pesan lengkapnya?
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan peringatan tegas kepada jajaran komando dan pemimpin satuan TNI. Peringatan ini disampaikan terkait pentingnya pembinaan prajurit yang harus dilakukan dengan keras namun tanpa kekejaman. Momen ini terjadi dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Pesan utama yang disampaikan oleh Presiden Prabowo adalah agar para komandan memperlakukan setiap prajurit anggota mereka sebagaimana anak kandung sendiri. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembinaan yang efektif dan humanis di tubuh TNI. Amanat ini ditekankan di hadapan para pemimpin baru yang baru saja dilantik.
Peringatan keras ini muncul di tengah sorotan publik terhadap kasus meninggalnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo. Prada Lucky diduga tewas akibat penganiayaan oleh seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakangan Mere, Nusa Tenggara Timur. Kasus ini menambah urgensi pesan Presiden mengenai pembinaan prajurit.
Pentingnya Pembinaan Prajurit Tanpa Kekejaman
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa pembinaan prajurit harus dilakukan dengan disiplin tinggi, namun tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. "Latih mereka dengan keras, tetapi tidak dengan kekejaman," tegas Presiden Prabowo di hadapan seluruh pemimpin pasukan dan komandan satuan. Pesan ini menjadi pedoman penting bagi setiap pembina di lingkungan militer.
Perintah ini sangat relevan mengingat insiden yang menimpa Prada Lucky Chepril Saputra Namo. Prajurit muda ini, yang baru dua bulan berdinas, meninggal dunia di tempat tugasnya. Kejadian tragis ini memicu penyelidikan mendalam oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) di Kupang, NTT.
Sebanyak 24 orang dari markas Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakangan Mere telah diperiksa oleh polisi militer terkait kasus Prada Lucky. Presiden Prabowo Peringatkan Komandan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, dengan menjamin pembinaan yang profesional dan bermartabat. Ini menunjukkan komitmen pimpinan tertinggi untuk menjaga integritas dan kesejahteraan prajurit.
Pemimpin Harus Menjadi Teladan dan Memimpin dari Depan
Selain isu pembinaan, Presiden Prabowo juga mengingatkan para pemimpin di lingkungan TNI untuk senantiasa menjadi teladan. Mereka diharapkan memberikan contoh terbaik bagi para anggota mereka masing-masing. Kepemimpinan yang baik akan membentuk prajurit yang tangguh dan berintegritas.
Presiden menginstruksikan para pemimpin pasukan untuk selalu memimpin dari depan dan terjun langsung di tengah-tengah prajurit. Terutama bagi mereka yang bertugas di daerah-daerah rawan. "Panglima TNI, panglima pasukan TNI, komandan-komandan brigade, komandan-komandan batalyon memimpin dari depan," ujar Presiden Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa tidak ada pemimpin yang memimpin dari belakang atau berlindung di balik pasukannya. Prinsip ini menekankan pentingnya kehadiran fisik dan mental pemimpin di garis depan. Saat amanat disampaikan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto beserta para Kepala Staf Angkatan dan Kapolri berdiri siap mendengarkan.
Peresmian Struktur dan Satuan Baru TNI
Dalam upacara kehormatan militer di Batujajar tersebut, Presiden Prabowo juga melantik dan mengukuhkan sejumlah pejabat tinggi. Di antaranya adalah Wakil Panglima Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi, serta Panglima Korps Marinir Letjen TNI (Mar) Endi Supardi. Pelantikan ini menandai regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI.
Selain itu, Marsekal Madya TNI Deny Muis dilantik sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat, dan Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra sebagai Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI AU. Organisasi baru ini menunjukkan upaya modernisasi dan penguatan struktur pertahanan udara. Presiden Prabowo Peringatkan Komandan baru ini untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Presiden Prabowo juga meresmikan enam panglima kodam baru, termasuk Mayjen TNI Kristomei Sianturi sebagai Pangdam XXI/Radin Inten. Peresmian ini juga mencakup 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan. Ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran untuk memperkuat pertahanan teritorial.
Dengan mengucap bismillahirrahmannirrahim, Presiden Prabowo secara resmi menekan tombol sirine dan dilanjutkan dengan penembakan meriam sebagai simbol peresmian. Peresmian ini, yang terjadi pada Minggu, 10 Agustus 2025, menandai langkah signifikan dalam pengembangan kekuatan dan organisasi TNI ke depan.