Rayakan HUT ke-80 RI, Sekolah Rakyat Samarinda Maknai Kemerdekaan dengan Berantas Kemiskinan

Sekolah Rakyat Samarinda memaknai HUT ke-80 Kemerdekaan RI sebagai momentum vital untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Simak semangat para siswa!

Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 24 Samarinda merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang unik. Di kota Samarinda, perayaan ini dimaknai sebagai momentum strategis untuk membebaskan siswa dari belenggu kemiskinan. Upacara bendera perdana menjadi simbol dimulainya perjuangan ini, diikuti oleh para siswa dengan semangat membara.

Kepala SRT 24 Samarinda, Hasyim, menjelaskan bahwa keberadaan sekolah ini selaras dengan arahan presiden. Tujuannya adalah memutus mata rantai kemiskinan yang kerap menghambat potensi generasi muda. Menurutnya, ini adalah kali pertama Sekolah Rakyat menyelenggarakan upacara bendera, menjadikannya momen yang sangat istimewa.

Para siswa telah memulai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sejak 15 Agustus, beberapa hari sebelum upacara kemerdekaan. Momentum perayaan HUT RI ini semakin menambah gelora semangat mereka untuk belajar dan meraih masa depan yang lebih baik. Ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan kemerdekaan sejati bagi setiap individu.

Kemerdekaan yang telah menginjak usia 80 tahun semestinya menumbuhkan kesadaran kolektif untuk memperbaiki diri dan lingkungan. Hasyim menekankan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat adalah salah satu wujud aksi nyata untuk menuntaskan masalah kemiskinan secara cepat dan tepat sasaran. Pendidikan menjadi kunci utama dalam upaya pembebasan ini, memberikan bekal bagi generasi penerus.

Selama masa pengenalan lingkungan sekolah, siswa dibekali wawasan wiyata mandala yang komprehensif. Materi ini mencakup pengenalan lingkungan sekolah, konsep dasar pendidikan, hingga etika hidup bermasyarakat di asrama. Pembekalan ini penting untuk membentuk karakter siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan.

Inisiatif Sekolah Rakyat Samarinda ini menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan kesempatan yang setara bagi semua anak. Dengan fokus pada pendidikan, mereka berharap dapat menghasilkan generasi yang mandiri dan mampu berkontribusi positif bagi bangsa. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih cerah.

Antusiasme para siswa SRT 24 Samarinda sangat tinggi, bahkan sebelum kegiatan belajar dimulai secara penuh. Hasyim menceritakan bahwa sejak awal, para siswa sudah bertanya, "Pak, kapan kami segera ke sekolah? Apakah nanti ikut acara 17-an?" Semangat ini menjadi kekuatan pendorong bagi seluruh tim pengajar dan pengelola sekolah.

Meskipun baru dua hari berada di lingkungan baru, para siswa menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Tidak ada kendala berarti yang dihadapi, bahkan saat pembagian seragam yang ukurannya belum tentu pas, para siswa tetap gembira. Mereka tidak sabar untuk segera mengikuti upacara dan kegiatan belajar lainnya, menunjukkan semangat pantang menyerah.

Salah seorang murid, Safira Mulia, mengungkapkan rasa sukanya terhadap lingkungan di Sekolah Rakyat. Selama dua hari, ia bersama teman sejawat mendapatkan pendampingan yang ramah dari para wali asuh. Kesan serupa juga dirasakan oleh Muhammad Randi Arsil, yang cepat akrab dengan teman-teman barunya yang memiliki latar belakang ekonomi serupa.

Randi menambahkan bahwa fasilitas yang disediakan sangat mendukung proses belajar dan tinggal mereka. "Kami di sini makan gratis, enak dan bergizi tiga kali sehari, kamar juga nyaman," ucapnya. Ia bahkan bercerita bahwa teman sebelahnya sampai menambah porsi makan dan melahapnya dengan lahap, menunjukkan kenyamanan dan kecukupan gizi yang mereka dapatkan.