Setelah 7 Tahun Absen, Produk Rendering Hewan Australia Siap Kembali Masuk Indonesia
Menteri Pertanian Australia mengumumkan kesepakatan untuk mengembalikan produk rendering hewan Australia ke Indonesia setelah tujuh tahun absen, membuka peluang baru.
Jakarta, 31 Juli 2024 – Produk rendering hewan asal Australia dipastikan akan kembali memasuki pasar Indonesia setelah absen selama tujuh hingga delapan tahun. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, Julie Collins, dalam kunjungannya ke Jakarta.
Pengumuman penting tersebut merupakan hasil kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Collins dan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, pada Kamis pagi. Langkah ini menandai babak baru dalam hubungan perdagangan pertanian kedua negara.
Kembalinya produk rendering hewan Australia diharapkan tidak hanya menguntungkan bagi Australia sebagai eksportir, tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia. Kesepakatan ini sekaligus memperkuat jalinan kerja sama strategis antara Jakarta dan Canberra di sektor pertanian.
Mengenal Kembali Produk Rendering Hewan dan Sejarah Penghentiannya
Produk rendering hewan merujuk pada hasil olahan limbah hewan yang diubah menjadi komoditas bernilai, seperti pakan ternak atau pupuk. Proses ini mengoptimalkan pemanfaatan bagian-bagian hewan yang tidak dikonsumsi langsung, menjadikannya sumber protein atau nutrisi penting bagi industri peternakan.
Pada 1 September 2018, Indonesia secara resmi menghentikan impor produk protein hewan ter-render dari Australia. Penghentian ini mencakup "meat-and-bone meal" yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pakan ternak di Indonesia.
Keputusan penghentian impor diambil setelah audit menemukan adanya potensi kontaminasi silang. Kontaminasi ini terjadi antara produk sapi dan babi di dua fasilitas rendering yang sebelumnya mengekspor produknya ke Indonesia, menimbulkan kekhawatiran akan standar keamanan pangan.
Selama masa penghentian tersebut, pasar Indonesia harus mencari alternatif sumber pasokan produk rendering. Kini, dengan adanya kesepakatan baru, diharapkan pasokan akan kembali stabil dan beragam.
Prospek dan Manfaat Kesepakatan Impor Produk Rendering
Kembalinya produk rendering hewan Australia ke Indonesia membuka prospek baru bagi kedua belah pihak. Bagi Australia, ini berarti akses kembali ke pasar yang penting dan strategis untuk salah satu produk pertaniannya.
Sementara itu, bagi Indonesia, pasokan produk rendering hewan yang stabil dan berkualitas dapat mendukung industri pakan ternak domestik. Hal ini berpotensi menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi sektor peternakan secara keseluruhan.
Menteri Collins menegaskan bahwa kesepakatan ini tidak hanya menguntungkan Australia, tetapi juga sangat baik untuk Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk saling mendukung dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pertanian.
Kunjungan Menteri Collins ke Jakarta juga bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral yang lebih luas. Selain pertemuan tingkat menteri, berbagai acara lain juga dijadwalkan untuk mempererat kerja sama, menyusul kunjungan Perdana Menteri Australia sebelumnya.