Sleman Temple Run 2025: Ribuan Pelari Jelajahi Kemegahan Candi dan Suasana Desa dalam Perayaan Satu Dekade
Sleman Temple Run 2025 sukses digelar, menyuguhkan pengalaman unik jelajah pedesaan dan kemegahan candi bagi ribuan pelari, sekaligus dorong ekonomi lokal.
Ribuan pelari dari berbagai kota di Indonesia maupun mancanegara memadati kawasan Candi Banyunibo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka berkumpul untuk mengikuti perhelatan akbar 'Sleman Temple Run' 2025, sebuah lomba lari tahunan yang kini memasuki edisi ke-10 atau satu dekade. Acara ini tidak hanya sekadar kompetisi lari, tetapi juga sebuah festival pengalaman yang memadukan olahraga dengan pesona budaya dan alam.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, secara langsung melepas para peserta dari garis start, bahkan turut serta sebagai salah satu pelari dalam kategori 7K. Kehadiran beliau menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan yang mempromosikan potensi wisata dan budaya Sleman. Kegiatan ini diharapkan menjadi daya tarik bagi wisatawan dan pegiat olahraga.
Sleman Temple Run 2025 menawarkan pengalaman berbeda yang sulit ditemukan di tempat lain, menurut Danang Maharsa. Para peserta diajak menyusuri dan menikmati suasana pedesaan yang asri, berinteraksi dengan kesenian lokal, dan yang paling utama, mengagumi kemegahan candi-candi bersejarah di Kabupaten Sleman. Ini menjadi perpaduan sempurna antara tantangan fisik dan kekayaan budaya.
Pengalaman Sport Tourism yang Unik
Kegiatan 'Sleman Temple Run' ke-10 ini menjadi bukti konsistensi Sleman dalam mengembangkan konsep sport tourism. Konsep ini memadukan aktivitas olahraga dengan promosi destinasi wisata, menciptakan sinergi yang saling menguntungkan. Peserta tidak hanya berkompetisi, tetapi juga menjadi duta yang menyebarkan keindahan alam dan budaya Sleman ke seluruh penjuru.
Para pelari disuguhi pemandangan sawah hijau, rumah-rumah tradisional, dan keramahan penduduk desa sepanjang rute. Keunikan ini menjadikan 'Sleman Temple Run' lebih dari sekadar lomba lari biasa. Ini adalah perjalanan yang mengedukasi dan menghibur, memberikan kesan mendalam bagi setiap partisipan yang melintasi jalur bersejarah tersebut.
Dengan ribuan peserta yang berpartisipasi, acara ini juga menjadi ajang pertemuan bagi komunitas pelari nasional dan internasional. Interaksi antar peserta dari berbagai latar belakang budaya memperkaya pengalaman dan mempererat tali persaudaraan. Ini adalah cerminan keberhasilan Sleman dalam menciptakan event berskala besar yang inklusif.
Dampak Positif bagi Ekonomi dan Budaya Lokal
Penyelenggaraan 'Sleman Temple Run' diharapkan membawa dampak positif signifikan bagi tumbuhnya aktivitas ekonomi di Sleman. Sektor pariwisata, UMKM, penginapan, dan transportasi mendapatkan dorongan besar dari kedatangan ribuan peserta dan pendamping mereka. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
Selain dampak ekonomi, Danang Maharsa juga menekankan bahwa kegiatan ini memberikan edukasi budaya. Peserta secara tidak langsung diperkenalkan dengan sejarah dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam candi-candi di Sleman. Hal ini membantu pelestarian warisan budaya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga situs bersejarah.
Pada edisi tahun ini, 'Sleman Temple Run' 2025 menghadirkan penambahan rute. Kategori fun run yang sebelumnya berjarak lima kilometer kini ditambah menjadi tujuh kilometer. Sementara itu, kategori 15 kilometer dan 30 kilometer tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pelepasannya pun dilakukan secara bertahap, dengan kategori 30K dilepas pukul 03.00 WIB, 15K pukul 05.30 WIB, dan 7K pukul 06.00 WIB, memastikan kelancaran dan kenyamanan seluruh peserta.